Agama yang Mengharamkan Babi hingga Rahasia Sehat Rasulullah SAW

68

SATULIS.COM, BAUBAU – Bukan hanya Islam, beberapa agama juga melarang umatnya makan daging babi. Rahasia sehat Rasulullah SAW yang jarang sakit dan cara masak Indomie goreng yang rasanya lebih gurih.

Umat muslim diharamkan menyantap daging babi. Tapi ternyata ada juga agama lain yang melarang umatnya makan daging babi yakni Kristen Advent dan Yahudi. Sama seperti dalam ajaran Islam, pengikut dua agama ini juga melarang umatnya makan daging babi.

Kemudian ada deretan rahasia pola hidup sehat ala Rasulullah SAW. Dengan menjaga pola makan dan hidup dengan sehat, Rasulullah SAW diketahui hanya pernah sakit 2 kali seumur hidupnya. Hidup sehat dengan cara Rasulullah SAW ini juga bisa dan mudah diikuti.

- Advertisement -

Dan terakhir ada tips soal memasak mie instan. Hampir semua orang setuju kalau rasa mie instan sulit ditolak, tapi ternyata ada trik yang bikin mie instan semakin gurih menggoda. Tips ini dibagikan oleh food blogger dan bisa dicoba di rumah untuk membuktikannya.

Berikut beberapa artikel detikFood yang berhasil menyita perhatian pembaca (25/7).

1. Agama yang mengharamkan makan babi

Selama ini banyak orang tahu kalau umat muslim dilarang makan daging babi. Bahkan aturannya tercatat jelas dan tegas dalam Al-Quran Surah An Nahl ayat 115. Daging babi dalam bentuk apapun, haram hukumnya bagi umat Islam.

Ternyata tak hanya muslim yang dilarang makan daging babi, ada agama lain yang juga mengharamkan babi. Para penganut Kristen Advent dan Yahudi juga tak boleh mengonsumsi daging babi.

Bagi umat Yahudi, larangan makan babi bahkan merupakan sebuah cara untuk menunjukkan identitas ke-Yahudi-annya. Sama halnya seperti umat muslim, kitab suci dari Kristen Advent dan Yahudi juga mencatat larangan makan daging babi ini.

Baca Juga :  Sedih! Penjual Makanan Kaki Lima Ini Kelaparan Sampai Pasang Bendera Putih

2. Rahasia sehat Rasulullah SAW agar jarang sakit

Seumur hidup, Rasulullah SAW hanya merasakan sakit sebanyak dua kali. Sakit pertama setelah menerima wahyu pertama di mana beliau merasakan demam yang hebat. Sakit kedua ketika Nabi Muhammad SAW mengalami sakit parah sebelum beliau wafat.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa Rasulullah SAW memiliki fisik yang kuat karena menjaga pola makan dan hidup dengan sehat. Rasulullah SAW selalu selektif memilih makanan yang masuk ke tubuhnya sehingga ia tak mudah sakit karena sistem imunnya kuat. (Adm)

Komentar