BAUBAU, SATULIS – Wali Kota Baubau, Dr. H. AS. Tamirin, MH, Jumat sore tadi, 5 Oktober 2018 resmi melepas pemberangkatan relawan bantuan penanggulangan bencana Gempabumi dan Tsunami Palu, Sigi, Donggala – Sulawesi Tengah yang dipusatkan di pelataran utama Rujab Wali Kota Baubau. Jumlah relawan sebanyak 28 orang untuk tahap pertama, dan akan diberangkatkan berikutnya dengan melihat perkembangan situasi pemulihan di sana.
Dirilis Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, H. Idrus Taufiq Saidi, S.Kom., M.Si, pelepasan relawan ini didampingi langsung Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Baubau, La Ode Muslimin Hibali, SE., M.Si yang sepekan terakhir ini sibuk melakukan penyortiran material bantuan yang dikirim.
Walikota Baubau AS Tamrin pada kesempatan itu mengapresiasi atensi dan kepedulian warga Baubau dengan menjadikan dirinya sebagai relawan yang diberangkatkan ke Palu dan sekitarnya. Namun demikian juga harus mampu menjaga diri dan nama baik Kota Baubau.
“Relawan yang berangkat ke Palu harus menjaga diri dan nama baik daerah Baubau. Sampai disana harus berkoordinasi satu sama lainnya dan juga bekerja sama dengan teman-teman dari daerah lain,” ungkapnya Walikota AS. Tamrin.
Walikota Baubau dua Priode ini, mengapresiasi para relawan yang tergabung dari beberapa instansi dan organisasi karena telah sukarela mendaftar untuk menjadi relawan untuk korban gempa dan tsunami di Palu.
“Sampai disana para relawan harus betul-betul membantu korban bencana alam itu, karena sikap dan prilaku relawan akan menunjukkan representasi dari orang Buton. Tetapi, harus berhati-hati juga karena disana banyak bahaya seperti yang kita lihat dibeberapa Media, misalnya seperti penjarahan,” Ungkapnya.
Bersamaan dengan AS Tamrin, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDD) kota Baubau, La Ode Muslimin Hibali menambahkan, relawan yang diberangkatkan oleh pemkot Baubau berjumlah 28 orang.
“28 orang ini terdiri dari anggota BPBD, anggota Palang Merah Indonesia (PMI), Bidan, anggota Pemadam Kebakaran (Damkar), tekhnisi kelistrikan dan ada juga dari mahasiswa,” tuturnya.
Muslimin Hibali mengatakan, relawan yang diberangkat ke Palu itu, selain karena sudah memiliki keahlian dan pengalaman sebagai relawan bencana, ada juga yang diakomodir pihaknya dengan alasan sebagian keluarga relawan tersebut yang belum ditemukan kabarnya hingga saat ini.
“Seperti ada mahasiswa yang kami akomodir berangkat menjadi relawan, karena alasan sebagian besar keluarganya di Palu belum ditemukan hingga hari ini atau hilang kontak, makanya kita berangkatkan. Para relawan ini akan berada di Palu paling cepat satu minggu dan paling lama sepuluh hari,” ungkapnya. (Adm)