BATAUGA, SATULIS.COMĀ – Maraknya aksi pembalakan liar dikawasan hutan Sampolawa membuat DPRD Buton Selatan (Busel) gerah. KPH Lakompa sebagai perpanjangan tangan Dinas kehutanan provinsi serta instansi terkait lainnya diminta tegas dalam melakukan penindakan terhadap oknum pembalak liar.
“Dinas Kehutanan Sultra yang bertanggung jawab, dalam pengelolaan hutan di Kabupaten/Kota dapat bekerja sama dengan kepolisian menertibkan pencurian kayu dan pembukaan kawasan hutan secara ilegal. Halnya pemerintah daerah tidak boleh terkesan tutup mata, karena jati yang ada di Sampolawa menjadi aset daerah untuk mendongkrak PAD,” kata anggota DPRD dari Fraksi Nasdem, H. La Ode Badarudin.
Aksi pembalakan liar tersebut, menurut dia, sudah sangat membahayakan dan dikhawatirkan dapat menimbulkan bencana alam, yakni terjadinya banjir bandang di Kabupaten Buton Selatan.
“Tahun lalu telah terjadi Banjir bandang di Sampolawa. Banjir bandang tersebut, akibat terjadinya penebangan kayu di hulu sungai, dan hal tersebut dapat menimbulkan korban jiwa. Saya harap legislatif dan esekutif bisa duduk bersama untuk membahas persoalan ini.Ā Termasuk dari dinas terkait, dalam hal ini KPH Lakompo sebagai perwakilan dinas kehutanan Propinsi,” beber Badaruddin.
Ia menyebutkan, KPH Lakompa dan kepolisian dapat turun ke lokasi untuk memantau kerusakan hutan akibat pengambilan kayu secara ilegal. Kegiatan penebangan hutan yang merusak lingkungan dan melanggar hukum itu, tidak boleh dibiarkan, serta pelakunya harus diproses secara hukum, sehingga dapat membuat efek jera.
Badaruddin menjelaskan, penebangan hutan di Sampolwa, diduga dibekingi oleh oknum pengusaha dan menjadi tugas kepolisian melakukan penyelidikan siapa oknum dibalik maraknya penebangan liar.
“Dinas Kehutanan dan kepolisian harus bersikap tegas terhadap perusak lingkungan dan jangan dibiarkan semakin merajalela. Negara Indonesia adalah negara hukum, dan yang terbukti bersalah harus dihukum biar tidak ada kesan main mata dengan para pelaku,” katanya. (Adm)
Peliput : Husni
Editor : Gunardih Eshaya