DPRD Kota Baubau mendorong pemerintah daerah setempat membangun bak penjernihan air dengan tujuan agar kondisi kebutuhan air yang didistribusi ke masyarakat layak konsumsi.
“Dalam kondisi waktu tertentu air yang disalurkan PDAM sudah tidak layak konsumsi akibat keruh. Karenanya, sebelum air tersebut didistribusi ke rumah warga air sudah disaring di bak penjernihan itu,” ujar anggota DPRD Baubau, Feto Daud seperti dilansir Cendana News.com.
Menurutnya, sudah hampir beberapa pekan ini kondisi air yang disalurkan ke rumah warga sebagian tidak layak konsumsi seperti salah satunya di Kecamatan Sorawolio.
“Kuantitas dan kualitas air harus menjadi perhatian serius, sebab air merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat,” kata legislator Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Pelaksana Tugas Sementara Direktur PDAM Baubau, La Ode Ali Hasan mengatakan, mengapresiasi usulan dewan terkait pembangunan bak penjernihan air tersebut.
“Bagaimana cara penyaringannya akan kita lakukan dari sumber mata air ke masyarakat sehingga layak untuk dikonsumsi. Karena itu, kita selalu berkomunikasi dengan pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum untuk bisa membantu seperti dengan kekurangan pipa,” katanya.
Menurut dia, sumber mata air yang dimiliki Baubau terdapat delapan. Keruhnya air yang diterima warga dan menjadi pemberitaan beberapa pekan terakhir bukanlah dari seluruh sumber mata air yang ada itu.
“Sumber mata air Kasombo yang terletak di Kecamatan Sorawolio ini biasanya aneh. Pada musim hujan airnya jernih, justru pada musim kemarau keruh, karena itu kita akan upayakan langkah-langkah sehingga layak untuk dikonsumsi,” ujar Ali Hasan yang juga Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Baubau ini.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Baubau, Muh Salim mengapresiasi usulan DPRD, apalagi khusus di zona Sorawolio setiap hujan dan musim kemarau airnya keruh.
“Saya kira Pemerintah Kota khusus PU mengapresiasi itu, apalagi kalau DPRD sudah bilang begitu akan diupayakan, tetapi tergantung anggarannya,” katanya.