PASARWAJO, SATULIS.COM – POTENSI sumber daya kelautan dan perikanan dalam wilayah Kabupaten Buton-Sulawesi Tenggara yang begitu luas dan banyak, harus ditunjang dengan ketersediaan sumber daya manusia untuk mengolahnya. Asumsi ini melatar-belakangi pikiran Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si menggagas pendirian kampus Politeknik Perikanan di wilayahnya.
Dilansir Butonmagz, Bupati Buton, La Bakry yang juga eks tenaga pengajar di IPDN ini menggelar pertemuan dengan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan Dan Perikanan (BRSDMKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Prof. Ir. R. Sjarief Widjaja, Ph. D,FRINA di Gedung Mina Bahari III Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Jakarta, Selasa – 8 Januari 2019 kemarin.
Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Buton – Alimuddin Matu menyebutkan, pertemuan Bupati La Bakry dengan Prof Sarief disaksikan langsung Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Buton, Drs. La Ode Rahman, M.Si dan sejumlah tenaga ahli kementerian terkait.
“Respon pihak kemeterian sangat baik, dan sebagai tindak lanjut pertemuan itu pihak BRSDM Kementerian Kelautan dan Perikanan akan meninjau lokasi yang disiapkan Pemkab Buton untuk membangun sarana dan prasarana Politeknik Perikanan tersebut,” uar Alimuddin.
Berkait lokasi pendirian kampus, masih berada dalam kawasan Kecamatan Pasarwajo, namun secara teknis mengenai luas areal yang disiapkan belum diketahuinya secara pasti.
“Direncanakan bulan Februari, pihak BRSDM akan melawat ke Buton guna meninjau langsung persiapan lahan pembangunan kampus yang bergerak di bidang perikanan dan kelautan,” imbuh Alimuddin.
Data Politeknik KP di Indonesia
Pusat pendidikan dengan spesifik kampus klautan dan perikanan di Indonesia, memang masih sangat terbatas, pada dua tahun lalu (tahun 2017) Kementerian Kelautan dan Perikanan RI telah membangun 3 (tiga) politeknik yang berada di Pangandaran (Jawa Barat), Dumai (Riau) dan Jembrana (Bali).
Ketiga politeknik tersebut telah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar pada tahun 2017 dengan jumlah peserta didik masing-masing 75 orang. Ketiga Poltek KP ini menambah jumlah politeknik yang ada sebelumnya, yakni di Bone (Sulsel), Kupang (NTT), dan Karawang (Jawa Barat) yang dibangun pada 2016.
Khusus untuk politeknik baru, Kemenristekdikti pada September 2017 telah menerbitkan surat persetujuan pendirian bagi Politeknik Kelautan dan Perikanan di Pangandaran, Jembrana, dan Dumai.
Dengan demikian, KKP memiliki total 7.541 peserta didik satuan pendidikan KKP. Dengan jumlah masing-masing 1 sekolah tinggi, 9 politeknik, 1 akademi komunitas, dan 9 sekolah perikanan menengah dari target yang ditentukan 7.568 orang peserta didik yang ditetapkan.
Pendidikan ini dialokasikan 47,36% untuk pelaku utama kelautan dan perikanan dari target 46%. Pada 2017 telah meluluskan 1.998 orang dari target 1.930 orang, yang mana 1.333 lulusan diserap dunia usaha atau industri dari target 1.205 orang yang ditargetkan. (Adm)