PASARWAJO, SATULIS.COM – Bukannya merayakan Idul Fitri dengan rukun dan saling memaafkan, warga Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya, Kabupaten Buton, malah terlibat bentrok tepat dihari yang fitri, Rabu, 5 Juni 2019.
Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya bentrok antar warga di dua desa itu. Namun, akibat bentrokan ini, sejumlah rumah warga ludes dilahap api. Diduga dibakar oleh massa.
Sebagian warga pun menyelamatkan diri dengan mengungsi ke desa tetangga. Sementara, sebagian warga lain juga masih berjaga-jaga di lokasi kejadian.
Ketua DPRD Buton, La Ode Rafiun yang terjun langsung di lokasi pengungsian, berharap ada tindakan yang cepat dari pihak keamanan agar bentrok tidak semakin parah dan kian meluas.
“Harus ada langkah preventif dari semua pihak, utamanya aparat keamanan agar tidak terjadi kontak antara massa dengan massa,” ungkap Rafiun via Handphonenya.
Rafiun menambahkan, saat ini dia bersama pihak Dinas Sosial telah berada di lokasi pengungsian guna melakukan pendataan warga yang telah mengungsi di lapangan Desa Matanauwe.
Belum diketahui apakah ada korban jiwa maupun korban luka-luka akibat bentrok yang terjadi. Demikian halnya kerugian materi belum dapat ditaksir.
Menurut data sementara Dinas Sosial Kabupaten Buton, saat ini tercatat ada 23 Kepala Keluarga (KK) warga Gunung Jaya yang mengungsi di desa tetangga. “Matanauwe 20 KK, Walompo 3 KK,” ungkap Kadis Sosial Buton, Asnawi melalui telepon selulernya.
Jumlah total yang berhasil didata saat ini ada 89 jiwa. Puluhan warga ini, kata dia, tersebar di beberapa rumah kerabat para pengungsi.
Asnawi menegaskan, pihaknya terus melakukan pendataan. Jumlah pengungsi diperkirakan masih akan bertambah, mengingat sebagian warga ada yang mengungsi di beberapa desa lain. Pun demikian, pihaknya akan tetap berupaya mendapatkan data para pengungsi untuk memudahkan pemberian bantuan nanti. “Masih mendata di lapangan,” katanya.
Lebih lanjut Asnawi menegaskan, jika tidak ada halangan, besok pihaknya akan memberikan bantuan kepada para pengungsi. Kejadian ini juga, katanya sudah dilaporkan ke Dinsos Provinsi Sultra dan Kementerian Sosial. “Insyaallah secepatnya besok kami berikan bantuan logistik. Pakaian, tenda,” tegasnya. (Adm)