SATULIS.COM, BAUBAU – Meskipun baru terbentuk kepengurusannya di Kepulauan Buton, 09 September lalu, Perkumpulan Sambo Indonesia (Persambi) sudah mulai memasang target prestasi. Salah satunya adalah dapat mengikuti Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur, Surabaya 23 dan 24 November mendatang dan bertekad meraih juara.
Sambo merupakan cabang olahraga bela diri yang belum populer di Indonesia. Meskipun Sambo sudah ada di Indonesia sejak tahun 2006, namun karena mati suri, nanti tahun 2016 di masa kepemimpinan Krisna Bayu, baru eksis kembali.
Sambo mulai diperbicangkan di Dunia termasuk di Indonesia setelah Khabib Nurmagomedov petarung asal Rusia mengalahkan Connor Mc Gregor seorang legenda di kejuaraan Ultimate Fighting Championship (UFC) yang merupakan ajang pertarungan bela diri campuran (mixed martial arts/MMA).
Khabib Nurmagomedov adalah salah seorang petarung yang menguasai beladiri Sambo. Adapun Sambo sendiri adalah seni bela diri asli Rusia yang menggabungkan gulat, judo, jujitsu, tinju, savate dan seni bela diri lainnya.
“Berangkat atas kepedulian ingin mengangkat prestasi bangsa lewat olahraga, Ketum Persambi, Bapak Krisna Bayu saat bertemu kami mengatakan akan mempopulerkan Sambo di tanah air, termasuk di Kepulauan Buton. Meskipun katannya kepada kami, begronnya dari Judo namun dia yakin dalam kepemimpinannya Indonesia pasti akan berjaya di internasional termasuk di SEA Games di Filipina November mendatang dengan menyumbangkan emas,” kata Ketua Pengurus Harian Persambi Buton masa bhakti 2019-2023, Asrun Tandena.
Sejalan dengan itu, pihaknya telah melakukan konsolidasi dengan pengurus Persambi se-Kepton, (Baubau, Buton, Buton Tengah, dan Buton Selatan) untuk memasyarakatkan Sambo ini. Di awali dengan mendirikan Dojo (tempat latihan, red), melengkapi fasilitas yang dibutuhkan untuk latihan, merekrut atlet dan semua kelengkapan yang dibutuhkan selama latihan.
“Atas saran dan masukan dari dari Ketua Pengurus Sambo Kepulauan Buton Bapak Samsu Umar Abdul Samiun dan Ketua Persambi Sultra, Bapak Fendi Abdullah Hairin semua persiapan dan kebutuhan yang diperlukan dapat kami realisasikan walaupun dengan seadanya,” ungkap pria yang pernah meraih medali emas di kejurnas Judo junior ismoyo cup tahun 1998 di surabaya.
Dengan banyaknya kejuaraan Judo yang pernah diikuti, baik tingkat nasional maupun Internasional, Asrun Yakin, Atlet Sambo di Kepton dapat mengikuti ajang pertandingan di level provinsi maupun nasional. Termasuk salah satunya adalah Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur, Surabaya 23 dan 24 November mendatang. pihaknya menargetkan juara.
Sambo sendiri, kata Asrun Tandena sebenarnya sudah dekat dengan masyarakat. Apalagi seperti yang telah diuraikan bela diri ini merupakan gabungan dari gulat, judo, jujitsu, dan tinju. Olahraga itu diketahui masyarakat, malah mungkin sudah sering mengikuti latihannya. “Yang nantinya dalam latihannya tinggal kita permantap,” candanya.
Untuk diketahui, pertarungannya Sambo mirip dengan arena UFC ataupun MMA. Selanjutnya sambo juga memakai teknik bantingan dan kuncian yang sama dengan bela diri Judo atau gulat.
Di setiap pertandingan, waktu maksimal laga sambo adalah lima menit. Pertarungan bisa bisa lebih cepat selesai jika salah satu petarung dapat mengumpulkan poin dengan selisih delapan angka dari lawannya.
Perolehan angka dihitung didasarkan pada bantingan dan kuncian. “Sambo sendiri terdapat dua kategori, yakni sport dan combat,” tambah Asrun.
Kategori sport, petarung tidak dibolehkan memukul. Kedua petarung yang bertanding tidak mengenakan pelindung kepala. Berbeda dengan combat. Pada combat, petarung dibolehkan memukul. Sehingga keduanya harus memakai pelindung kepala. (adm)