SATULIS.COM – Siswi 12 tahun diperkosa sekitar 30 orang laki-laki selama 2 tahun terakhir di Kerala, distrik Malappuram, India. Kepolisian mengungkap kasus ini pada 22 September 2019 lalu.
Korban adalah siswa kelas 7 yang mengklaim dirinya digauli dengan sepengetahuan sang ayah. Polisi Tirurangadi yang menyelidiki kasus ini, kini telah menahan 3 orang termasuk ayah korban. Sementara korban diselamatkan dari rumahnya oleh pihak berwenang.
Polisi berkata, “Dalam pernyataannya, korban menunjuk 30 orang. 30 orang itu diduga telah memperkosa korban selama 2 tahun. Namun korban tidak bisa mengidentifikasi semua 30 pelaku tersebut,” menurut laporan media lokal republicworld.com.
Insiden ini pertama kali diketahui saat warga sekitar menginformasikan ke sekolah di mana korban belajar. Sang guru menyadari korban sering tidak masuk sekolah. Setelah itu, sekolah menyerahakan informasi yang diperoleh dari warga setempat ke otoritas perlindungan anak.
Saat perwakilan dari perlindungan anak itu melakukan bimbingan pada korban, barulah korban mengungkapkan kekerasan seksual yang dialaminya selama ini. Saat bimbingan, konselor terkejut anak itu mengalamai banyak trauma.
Namun, ia menanggung rasa bersalah karena tidak berkontribusi atas masalah keuangan keluarga.
“Dia mulai menangis ketika ditanya tentang apa yang sedang terjadi di rumah. Dia mengatakan keluarganya, termasuk neneknya yang sakit, sangat membutuhkan uang dan mereka bahkan tidak mampu membayar sewa. Dia khawatir keluarga itu akan berada dalam krisis keuangan yang lebih dalam jika ayahnya ditahan,” kata konselor kepada Times Of India.
“Gadis itu bahkan tampaknya tidak menyadari bahwa dia dilecehkan,” tambahnya.
Korban mengatakan kepada konselor bahwa dia pertama kali diperkosa oleh teman ayahnya. Teman ayahnya itu kemudian memberikan uang pada keluarganya. Selanjutnya, datang lebih banyak orang lagi.
“Orang ketiga, yang tidak pernah dijumpai gadis itu, mengumpulkan uang dari para lelaki yang melakukan pelecehan seksual terhadapnya. Ayah gadis itu menganggur dan tampaknya dia pertama kali memaksa istrinya melakukan prostitusi,” ucap konselor.
Anwar Karakkadan, anggota perlindungan anak di Malappuram berkata pada India Times bahwa korban adalah satu-satunya anak di keluarganya. Ia dan ayah ibunya tinggal di rumah kontrakan.
Anwar Karakkadan mengungkap korban berkata ada banyak tamu yang mengunjungi rumahnya, termasuk teman ayahnya. Jumlah tamu naik saat liburan sekolah. Korban juga dipaksa tidak masuk sekolah.
Kesaksian Warga Sekitar
Dilansir Times of India, tetangga dekat rumah keluarga itu menetap lima tahun lalu rupanya menyadari bahwa ada sesuatu yang mencurigakan di rumah korban.
“Kami sering mendengar gadis kecil itu menangis dan berteriak di malam hari. Kami melihat lelaki datang ke rumah,” kata seorang wanita berusia 47 tahun.
Dia dengan cepat menambahkan, “Kami tidak ingin mencampuri urusan keluarga mereka. Kami harus melindungi anak perempuan kami.”
Sementara di sekolah, teman sekelas gadis itu berkata bahwa korban selalu menyendiri. Ibunya selalu menemaninya, mengantar dan menjemputnya
Sang ibu juga akan membawanya pulang selama jam istirahat, mungkin karena takut dia akan berbicara dengan teman-teman. Kesehatan gadis itu juga mulai menurun, membuatnya sering bolos sekolah, tetapi ini tidak diperhatikan.
Hanya setelah salah satu tetangga mengeluh kepada otoritas sekolah bahwa ada sesuatu yang tidak beres di rumah gadis itu sehingga korban dikirim untuk konseling di mana kasus itu baru terungkap.
Sementara itu, ibu dari korban dengan keras membantah tuduhan yang dilayangkan terhadap keluarga. “Ini konspirasi. Aku ingin putriku kembali,” katanya. (Adm)