SATULIS.COM, KENDARI – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara bidang Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan yang berjudul Literasi Digital Cerdas Bermedia Sosial Kamis, (10/10/ 2019)
Dihadiri oleh bapak dan ibu guru serta siswa-siswa SMA/SMK negeri dan swasta se-Kota Kendari, yaitu SMAN 1 Kendari, SMKN 1 Kendari, SMKN 3 Kendari, SMKN 4 Kendari, SMKN 6 Kendari, dan SMA Kartika. Hadir pula kepala seksi masing-masing bidang Aplikasi Teknologi Komunikasi dan Informatika Kominfo Sultra, diantaranya Ibu Israwati, ST,MT. sebagai Kasi Pengembangan dan Pengelolaan Aplikasi, Bapak Mustamar, SE. sebagai Kasi Pengembangan Sumber Daya TIK, dan Bapak Sultan Y., S.Sos. sebagai Kasi Pengembangan dan Pengelolaan TIK.
Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Sultra, Yusrianto, SH., M.Si, sebagai perwakilan dari Kadis Kominfo Sultra dengan membawakan sambutan yang berkaitan tekonologi informasi dari masa ke masa.
Yusrianto menyebutkan teknologi mengalami transformasi dari era agraris, era industri, hingga era digital seperti sekarang ini. Teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat.
“Bagi pengusaha-pengusaha yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi maka akan tergerus oleh zaman. Dan akan tergilas oleh pengusaha yang mampu menggunakan teknologi sebagai medianya. Seperti dalam dunia usaha kuliner saat ini,” beber Yusrianto.
Banyak pengusaha-pengusaha makanan kata Yusrianto, mengikutsertakan teknologi sebagai sarana untuk mempermudah kelancaran bisnis mereka. Lihat saja bisnis kuliner yang menyediakan jasa delivery online. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari peran positif keberadaan teknologi.
Di samping sisi positifnya, teknologi informasi juga memiliki sisi negatif, yaitu maraknya jual beli online yang terjadi di tengah-tengah masyarakat milenial yang dimanfaatkan oleh sebagian orang yang tidak bertanggung jawab untuk memperjualbelikan barang-barang palsu, seperti kosmetik.
Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan literasi digital ini, beliau berharap generasi muda dapat memiliki dan memelihara etika dalam bermedia sosial sehingga pandai dalam membedakan baik dan buruknya karena pengaruh media sosial sangat luar biasa.
Di samping itu, Erlando Maradona sebagai Kasubid Literasi Digital Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan tingginya penggunaan teknologi memudahkan seseorang untuk mengakses berbagai macam informasi.
Menurut Erlando, Sebanyak 64.8% penduduk dunia aktif menggunakan internet. Pengguna internet aktif berada pada kisaran umur 15-19 tahun. Dengan akses terbanyak adalah media sosial, seperti facebook. Dimana dalam 1 menit login facebook terdapat 90.000 orang login di waktu yang sama. Hal ini berdasarkan data APJII 2018.
Erlando juga menyebut, terdapat bahaya tersembunyi di balik internet, diantaranya, cyberbullying, cyberfraud, pornografi, cybergambling, dan cyberstalking.
“Agar teknologi informasi tidak mengubah cara pandang seseorang dan bersikap bijaklah dalam mengahadapi tantangan informasi di era digital ini,” pesan Erlando.
Pihak Kementerian Kominfo juga berharap jika ada konten berbahaya di internet agar bisa dilaporkan melalui aduankonten.id.
Di penghujung pemaparan materi, para peserta literasi digital diberi kesempatan untuk memberikan pertanyaan seputar etika dalam bermedia sosial.
Acara ditutup dengan games yang dipandu oleh Hari Hartono dari Kementerian Kominfo berupa tanya jawab quiz dari Kahoot App. Acara berlangsung sangat seru, dimana lima pemenang terbaik mendapatkan souvenir menarik dari @timliterasidigital Kementerian Kominfo. (Adm)