SATULIS.COM, BUTON – Bupati La Bakry mencanangkan Kabupaten Buton menjadi daerah penghasil buah pala. Rencananya, program ini mulai digalakkan di tahun 2020 mendatang.
“Tahun depan kita masuk dengan pala, kita mau Palanisasi Buton ini,” ujar La Bakry di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, belum lama ini.
Untuk program tanaman komoditas ekspor itu, La Bakry saat ini lagi membutuhkan data lahan masyarakat.
Menurut La Bakry tanaman pala bakal menghasilkan buah sepanjang tahun dan menjadi produk ekspor. Untuk pengembangan tanaman ini, ia mengaku telah melakukan riset selama dua tahun.
Hasilnya, langkah awal dari bertani pala. Petani disarankan tidak boleh menanam dengan jumlah banyak. Cukup 20 hingga 25 pohon saja.
“Kalau banyak-banyak tidak sanggup diolah. Jadi di pelihara dulu, 20 sampai 25 pohon, dia besar lagi, baru kita tambah lagi. Biar sedikit yang penting terpelihara baik,” ujarnya.
Tidak hanya itu, menurut La Bakry nantinya tanaman pala ini akan menjadi masa depan masyarakat Kabupaten Buton lima sampai 20 tahun kedepan.
“Dan pala ini adalah bahan pengawet alami yang masih di sukai di seluruh dunia. Dan kita insyallah kita mulai dengan itu,” ujarnya.
Untuk mendukung program ini, La Bakry juga bakal memberikan bantuan kabel untuk digunakan sebagai penanggal hama perkebunan petani.
“Lalu kabel. Kabel kita uji cobah dua, tiga tahun ini sukses kelihatannya. Nanti kita akan massal. Yang penting datanya. Kalau bisa berkelompok. Satu
areal. Sehingga lebih efisien,” katanya.
Ia menjelaskan tujuan program itu, selain memberdayakan masyarakat kurang mampu secara ekonomi dengan usaha produktif di bidang pertanian, program ini juga bertujuan untuk mengembalikan kejayaan Buton.
“Saya berharap kembali kekejayaan masa lalu. Kita juga sebagai penghasil rempah-rempah,” harapnya. (Adm)