SATULIS.COM, BUTON – Upaya Pemda Buton yang terus mempromosikan aspal Buton guna menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) dibidang pertambangan, mulai menunjukkan titik terang.
Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu yang dijadikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sulawesi Tenggara pada sektor pertambangan, yakni industri aspal terpadu, bakal segera terwujud dengan adanya ketertarikan investor asal Swiss yang siap berinvestasi.
Bupati Buton, La Bakry menjelaskan dalam rangka mendukung investasi itu, pemerintah Kabupaten Buton saat ini telah menyiapkan Bank Sultra dan Perusahaan Daerah.
“Komposisinya Insyaallah sudah siap. Kalau Aspal ini dari Swiss yang siap investasi. Dia hanya siap dukungan Bank Sultra sama Perusda. Insyaallah kita sudah siapkan juga Perusda untuk itu,” ujar dia di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina belum lama ini.
La Bakry menjelaskan dengan adanya berbagai dukungan, perkembangan Kabupaten Buton tergantung nasib saja, baik atau buruk.
“Aspal. Aspalnya sudah ada. Uangnya sudah ada, semuanya sudah ada. Tinggal nasib kita, baik atau tidak,” tegasnya.
La Bakry mengaku produk aspal Buton tidak hanya diperuntukan untuk pembuatan jalan semata, ada juga produk lain yang telah di kembangkan. Ia menjelaskan kualitas aspal Buton saat ini sudah tidak diragukan lagi, ketahanan pakainya bisa mencapai 70 tahun lamanya.
“Dan produknya luar biasa. Bukan hanya untuk jalan, ditemukan teknologinya itu untuk jalan dia bisa bertahan sampai 70 tahun dan dia tunjukan itu mana jalan yang 70 tahun karena mereka sudah lama meneliti,” ujarnya.
Tidak hanya itu, sebagai upaya dari percepatan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus ini, La Bakry telah beberapa kali melakukan pertemuan, baik di tingkat Kementerian maupun stakeholder lainnya.
“Aspal Insyaallah akan dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus di Lawele. Saya sudah dua kali berbicara, di Kementerian kemarin dengan pak Gubernur. Kemudian sentra kelautan dan perikanan terpadu di Kamaru,” ujarnya. (Adm)