SATULIS.COM, BAUBAU – Wakil Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse mengajak semua elemen masyarakat bersama-sama Pemkot Baubau untuk mencegah masuknya paham radikalisme ekstrim dan teroris yang telah berpotensi menyasar generasi muda khususnya Mahasiswa.
Monianse mengatakan, dari sejumlah penetian Internasional yang pernah dilakukan di Indonesia, tercatat empat persen penduduk Inodonesia telah terpapar paham radikalisme ekstrim.
“Kalau empat persen itu di konfersi, itu kurang lebih 10 juta penduduk,” kata Monianse saat membuka kegitan seminar akhir kajian optimalisasi forum kewaspadaan daerah dalam menangkal paham radikal, yang diselenggarak Badan Penelitian dan pengembangan (Balitbang) Kota Baubau, di aula Kantor Badan Pemberdayaan Wanita Kota Baubau, Kamis (24/10/2019).
Dikatakan, 10 juta penduduk tersebut rata-rata berusia antara 19 hingga 25 tahun. Sementara itu lima persen dari usia tersebut adalah merupakan kelompok Mahasiswa.
Sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI) tentu paham radikalisme yang mengarah ke generasi muda bangsa ini, maka kata Monianse tentu harus dicegah sedini mungkin.
Apalagi dunia pendidikan di Kota Baubau saat ini tengah tumbuh sumbur, ditambah Kota Baubau sebagi simpul perdagangan dan transportasi, maka rentan dengan masuknya paham radikalisme ekstrim.
“Apa yang kita lakukan hari ini sebagai upaya untuk melindungi generasi muda kita terhadap paham tertentu yang nantinya akan merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.(Adm)