SATULIS.COM, BAUBAU – Pemerintah Kota Baubau memfokuskan empat pilar pembangunan. Diantaranya, pembangunan sumber daya manusia, pembangunan sarana dan sarana infrastruktur, pembangun ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kearifan lokal dan pembangunan budaya.
Keempat pilar berjalan paralel, saling mendukung dan saling terkait. Pembangunan juga tentunya harus sesuai dengan potensi daerah.
“Kita tidak boleh membangun ekonomi tapi ancaman lingkungan hidup besar. Tidak boleh, harus sejalan. Tidak boleh membangun infrastruktur tapi mengorbankan budaya, itu juga tidak boleh, harus paralel,” katanya.
Agar kesemuanya paralel dan saling menguatkan maka nilai budaya menjadi inti. Pembangunan moral manusia sebagai pelaku pembangunan adalah hal mendasar yang perlu diperhatikan.
“Harus membangun moral dulu, manusianya. Bagaimana caranya? dengan menanamkan nilai-nilai luhur budaya Polima. Itu kunci semua pembangunan,” katanya.
Ia percaya dengan moral yang baik maka pembangunan daerah akan baik. Tentunya akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.
“Bila moral sudah rusak, maka membangun apapun tidak akan mendatangkan kemudaratan atau manfaat kepada masyarakat,” katanya.
Terkait pembangunan infrastruktur, kata dia, beberapa program telah dilakukan. Mulai dari pembangunan jalan lingkar, by pass, bandara diperpanjang, perbaikan pelabuhan hingga sarana perhotelan.
“Pembangunan ini khan bersifat never ending proces, tidak pernah selesai. Makanya kita harus membangun dengan menjaga sumber daya dengan tidak mengeksploitasi dengan membabi buta yang akhirnya menimbulkan bencana,” katanya.
Ia mengatakan di Baubau juga memiliki mineral tambang yang bisa dimanfaatkan. Namun mineral itu lebih baik dijadikan harta karun daripada menimbulkan bencana kepada masyarakat.
“Banyak sumber daya seperti nikel dan aspal. Tapi kita fokus dulu untuk pembangunan sarana dan prasarana seperti bandara, pelabuhan, jalan dan sarana perhotelan,” katanya.
Dr AS Tamrin mengaku terbuka untuk para investor yang ingin menanamkan modal investasi. Tentu saja pemerintah akan membukakan sebuah kran untuk memberikan kemudahan.
“Mulai dari pelayanan yang mudah, murah, gampang dan transparan. Dengan begitu investor yang akan menanamkan modal akan tertarik,” katanya.
Agar menarik minat investor, maka kondusifitas dan keamanan daerah harus dijaga. Nilai Polima hadir sebagai perekat dalam masyarakat agar keamananan dan ketertiban daerah bisa terjaga.
“Dan harus ada kepastian hukum dan itu lahir dari komitmen pemerintah. Kita sementara menyederhanakan aturan agar perizinan tak bertele-tele. Kita potong jalur birokrasi agar bisa memberikan pelayanan prima untuk mendatangkan investasi ke daerah,” katanya.
Nilai Polima juga harus digemakan dalan proses dinamika pemerintahan. Hal itu penting agar tercipta suasana kekeluargaan dalam instansi pemerintah dan ada timbal balik konkrit antara bawahan dan pimpinan begitu pula sebaliknya.
“Jika nilai ini sudah mendarah daging, saya yakin pembangunan daerah akan berjalan dengan pesat,” katanya.
Penerapan nilai-nilai Polima yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Baubau menjadi salah satu barometer AS Tamrin diganjar penghargaan oleh PWI Pusat. (Adm)