Jumat, November 22, 2024

Tewasnya Pemuda Kanakea Belum Terungkap, Warga Kembali Blokade Jalan

SATULIS.COM, BAUBAU – Seratusan pemuda lingkungan Kanakea, Kelurahan Nganganaumala, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau, Rabu malam (19/02/2020), kembali melakukan aksi blokade jalan.

Aksi blokade jalan dilakukan dengan membakar ban dijalan poros Sultan Murhum, simpang empat Yustisari lama dan simpangan Sumur umum.

Dalam aksinya, warga menuntut agar polisi segera mengungkap kasus yang menewaskan rekan mereka, Marko (21). Menurut massa aksi, Marko merupakan korban pembunuhan.

“Kami disini minta keadilan, segera tangkap pelakunya. Terus terang kami sudah tau siapa pelakunya, dan kami serahkan itu sama pihak kepolisian. Tapi kenapa sampai sekarang pelakunya masih berkeliaran? Kalau polisi tidak tangkap, kami yang akan cari sendiri,” tutur salah satu massa saat berdiskusi dengan Kasat Intel Polres Baubau, AKP Urfa Lomansyah.

Setelah melakukan mediasi, massa aksi kemudian tarik diri dan kembali berkumpul di rumah duka. Sekira pukul 21.50 Wita, blokade jalan berhasil dibuka polisi, memadamkan api dan menyingkirkan tumpukan ban yang terbakar ditengah jalan.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Baubau, AKP Ronald Arron Maramis, mengatakan, pihaknya masih terus mengumpulkan keterangan dari sejumlah pihak.

“Kami lagi mengumpulkan beberapa keterangan untuk kita tindak lanjuti. Kita juga ngak mau mengandai-andai ini kasus apa,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (17/02/2020).

Menjadi kendala kata Ronald A Maramis, pihaknya belum menemukan keterangan saksi yang melihat langsung kejadian tersebut.

“Karena kita mengambil beberapa saksi (keterangan), tidak secara langsung (melihat) semua. Karena jam kejadian itu sepi sekali, tidak ada orang” bebernya.

Menurut Ronald A Maramis, saksi yang telah diambil keterangannya, hanya sebatas melihat korban yang telah tergeletak dijalan tanpa tau apa penyebabnya. Demikian halnya saat berada di rumah sakit, pihaknya belum sempat mengorek keterangan langsung dari korban.

Baca Juga :  Bupati Buton Harap Alumni UM Buton Mampu Bekerja Sesuai Disiplin Ilmu

“Jadi itu warga (saksi) dia melintas, tapi sudah tergeletak si korban. Maka kami panggil Lalulintas (mobil), untuk antar dirumah Sakit Palagimata. Dirumah Sakit itu, kami tidak bisa tanya karena korban dalam penanganan medis. Jadi fokus cuma di antar saja,” bebernya.

Menyangkut penanganan kasusnya lanjut Ronald A Maramis, pihaknya berinisiatif sendiri membuat laporan dan mencari saksi-saksi. Pasalnya, belum ada pihak keluarga yang datang melapor resmi terkait tewasnya Marko.

“Pihak Keluarga sampai sekarang belum datang melaporkan ke Polres. Kita Inisiatif, kita buat laporan sendiri, kita cari saksi-saksi sendiri. Kalau dari pihak keluarga belum datang. Kita cari fakta-fakta kejadian,” bebernya.

Sebelumnya, korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di sekitar jembatan gantung, jalan Sultan Murhum, depan toko Bengawan, Minggu (16/02/2020) dini hari, sekira pukul 03.30 Wita. (Adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles