SATULIS.COM, BUTON UTARA – Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) menggelar sosialisasi dengan tema “Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Petani Kelapa Kopra Putih Asalan Kabupaten Buton Utara menjadi Kopra Putih Kualitas Expor” di Desa Jampaka, Kecamatan Kulisusu, Sabtu, (07/03/2020).
Kegitan itu dibuka langsung Bupati Butur, Abu Hasan. Dalam penyampaiannya, Abu Hasan menuturkan, dengan hadirnya PT. Inacom dapat memberikan jawaban terhadap keluhan petani kelapa yang menjadi masalah selama lebih kurang 3 tahun.
“ini adalah kesempatan yang perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya” tuturnya.
Orang nomor satu di Butur ini menghimbau kepada masyarakat agar mau beralih dari membuat kopra hitam menjadi kopra putih. Terlebih lagi, proses pembuatan kopra hitam membutuhkan proses yang lebih panjang dan lama.
Selain itu, kata Abu Hasan, dari segi pemasaran maupun harga, kopra putih jauh lebih menguntungkan. Dengan begitu, bisa menambah kesejahteraan masyarakat serta pendapatan untuk memenuhi kebutuhan yang tercukupi.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Jampaka, Jangudi, mengatakan, kehadiran PT. Inacom sangat baik bagi masyarakat Desa Jampaka, apalagi para petani kelapa.
“Kami selaku pemerintah Desa akan berupaya berikan informasi-informasi lanjutan di kalangan masyarakat Jampaka, begitu pula dengan pengelola dan petani,” tegasnya.
PT. Inacom melalui perwakilannya, Biwi Suwito, menuturkan kehadiran PT. Inacom di Butur, bekerja sama dengan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertingal dan Transmingrasi (Kemendesa PDTT) RI serta Pemda Butur, bukan semata-mata mengejar profit.
“Dari kopra biasa diolah menjadi kopra putih, titik beratnya agar kami lebih mampu membuat salah satu terobosan atau pemberdayaan ke petani-petani langsung atau keperusahaan lokal supaya mereka punya pasar yang lebih baik,” jelasnya.
Lanjut Biwi Suwito, mengatakan, kopra putih nantinya akan dipasarkan pada mitra PT. Inacom di negara Banglades untuk kepentingan industri.
“Setelah kami falidasi di lapangan, kelapa yang tadinya kelapa kampung ,maka kita perkecil untuk artenatif awal kopral putih” tuturnya.
Kata dia, selain di negara Banglades, pihaknya juga punya mitra di negara Pakistan dan Dubai. Hanya saja, yang dibutuhkan kedua negara tersebut adalah kualitas koediben, artinya kelapa untuk di makan, bukan untuk industri.
“Kelapa di Butur adalah kelapa berukuran besar dan cocok untuk industri. Harapan kami agar berdampak positif kepada petani kelapa atau pengusaha,” tutupnya.
Peliput : Haslin