SATULIS.COM, BAUBAU – Ditengah ancaman penyebaran virus corona atau covid-19 yang kini terus meluas di sejumlah belahan dunia, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) ternyata tetap menjadi tujuan kapal pesiar Wisatawan Mancanegara (Wisman).
Rencananya akan ada empat kapal dengan membawa puluhan hingga ratusan wisman dan akan meng-explore keindahan alam maupun warisan budaya Kota Baubau sebagai eks Kesultanan Buton itu.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Baubau, Ali Arham mengatakan, jadwal kunjungan tamu wisman itu awalnya di 30 Februari 2020, kemudian mundur pada 11 Maret, dan sampai saat ini belum ada satupun kapal yang merapat di pelabuhan Murhum Baubau.
Kendati demikian, lanjut Ali Arham pihaknya tetap menunggu konfirmasi dari koordinator wisman dan agen kapal sampai 18 Maret mendatang, sembari mempersiapkan acara penyambutan dan kegiatan selama di Kota Baubau.
“Dari kami tetap mempersiapkan segalanya, kami menyampingkan bagaimana corona itu tapi kita menyiapkan sarana untuk kedatangan tamu-tamu itu di Kota Baubau,” jelasnya, Sabtu (14/3/2020) seperti dilansir RRI.
Ali Arham tidak bisa memastikan bahwa para wisman itu benar-benar bersih dari Covid-19, olehnya itu pihaknya akan bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Dinkes setempat.
“Memang kalau berbicara khawatir ya khawatir, tapi kita tetap siap siaga untuk mengahadapi segala hal karena yang datang itu ada dari Itali, Jerman, Inggris, Amerika. Mudah-mudahan mereka ini tidak terjangkit virus corona,” tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Wilayah Baubau, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari, dr Ricky Atrian mengaku telah memanatu perjalanan kapal Coral Adventure itu.
dr Ricky menyebutkan pihaknya sudah lebih dulu melakukan pemeriksaan terhadap crew dan penumpang kapal itu di Pulau Sagori, Kabaena. Dari hasil pemeriksaan awal terhadap 35 ABK kapal dan 44 penumpang itu tidak ditemukan tanda dan gejala.
“Sudah aman karena riwayat perjalanannya sudah lebih 14 hari,” imbuhnya.
Jika kapal itu jadi masuk di Baubau, lanjut Ricky maka tetap akan dilakukan pemeriksaan sesuai protokol Nasional.
“Kapal yang menaikan bendera kuning kami tetap naik di atas kapal dulu sebelum sandar dengan jarak 1 mil dari pelabuhan, kita screening satu-satu sesuai crew list, list passangernya dan kita lihat medical lognya,” kata Ricky.
Selain itu jika ditemukan ada yang menderita suhu tinggi akan diperiksa ulang untuk memastikan ada tidaknya tanda dan gejala kearah pneumonia, jika tidak maka akan dilewatkan.
“Atau nanti ada suspect tetap nanti kita akan kabari, walaupun dia flu biasa tetap saya akan melaporkan juga,” tandasnya.
Diketahui tahun ini dijadwalkan ada Empat kali kunjungan kapal Wisman di Kota Baubau. (Adm)