SATULIS.COM, BUTON TENGAH – Jajaran Polsek Mawasangka terpaksa mengeluarkan SD (40), seorang ayah di Desa Tanailandu, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal itu di ketahui, saat pelaku, SD (40) lagi duduk di dalam sel bersama istrinya (pelapor). Tiba tiba pelaku langsung muntah darah disertai kejang kejang.
Melihat itu, Kanitreskrim Polsek Mawasangka langsung mengambil langkah dengan membawa pelaku ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Mawasangka untuk mendapatkan perawatan medis.
“Eh rawan, jangan sampai dia (Tersangka) kenapa kenapa di sini (Polsek) baru di bilang kita (polisi) yang apakan,” tutur Hasrin di Polsek Mawasangka, Minggu (29/03/2020) sore.
Sehingga bersama anggota Polsek yang lain tepatnya pukul 16.00, pelaku langsung di boyong di puskesmas menggunakan mobil tahanan untuk di periksa kesehatannya.
Wa Karia (44), istri sekaligus pelapor yang di temui sore ini di Polsek mengatakan bahwa suaminya (pelaku) memang mengidap sebuah penyakit. Dalam satu bulan penyakitnya bisa kambuh 3 kali.
“Iya, sebenarnya saya juga kasian karena kalau kambuh penyakitnya itu biasa da suka muntah darah sambil kejang kejang. Ini terjadi sejak kami menikah dulu,” katanya.
Awalnya masalah itu, lanjut ibu 7 anak itu mengatakan bahwa masalah asusila tersebut sempat di adukan ke kepala desa. Namun oleh pemerintah desa diarahkan langsung melapor ke pihak kepolisian sehingga keluar LP.
“Jadi bagaimana mi ini kasian, saya kira bisa di cabut laporannya. Anaku dari Kalimantan tadi minta di cabut saja, katanya kasian juga bapaknya harus di penjara,” pungkasnya
Sampai dengan pukul 18.05 wita, pelapor yang juga istri korban masih duduk di Polsek Mawasangka meminta kejelasan status suaminya. Ia berharap dengan kondisi suaminya yang suka sakit sakitan di berikan keringanan. (Adm)
Peliput : Arwin