SATULIS.COM, Buton Tengah – Tiga warga Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), yang di isolasi karena dinyatakan reaktif corona beberapa waktu lalu, hasil swabnya telah keluar.
Berdasarkan rilis gugus tugas penanganan covid-19 Buteng, dari tiga yang reaktif tersebut, satu diantaranya positif terpapar corona berdasarkan hasil Swab. Namun, hingga saat ini pemerintah Kecamatan Lakudo (tim gugus kecamatan) maupun tim gugus Kabupaten Buteng belum melakukan pemisahan. Ketiganya masih diisolasi bersama dalam satu ruangan.
Atas kejadian itu, Guntur Syahputra, salah satu warga yang di isolasi bersama 2 warga lainnya mulai resah.
“Sudah hampir 3×24 jam salah satu diantara kami pasien isolasi Kec. Lakudo sudah keluar hasil tes swab dan dinyatakan positif covid-19, tapi kami tidak tahu siapa salah satu diantara kami?,” tulis Guntur di laman faceebooknya saat berkeluh kesah, Senin (01/06/2020).
Tak sampai disitu, Guntur juga mengeluhkan tiga dari mereka masih tinggal satu pintu dan atap yang sama sementara itu waktu isolasi sudah lebih dari 17 hari lamanya.
“17 hari isolasi sampai sekarang kita cuma mau tanya apa artinya ini, coba kasih kejelasan apa tujuannya?, Yang terkait mohon jawab jangan hanya diam. Dimana nurani???,” tulisnya lagi.
Menanggapi hal itu camat Lakudo Drs Usman saat di konfirmasi mengatakan terkait ketiga orang yang di isolasi di SMPN 3 Lakudo pihaknya sudah menggelar rapat bersama untuk membahas ketiga.
“Setelah keluar hasil swab tanggal 28 lalu, kami (camat) bersama warga hari Jumat sudah menggelar rapat. Dalam rapat ada beberapa point yang di sepakati dan itu sudah di tembuskan ke tim gugus kabupaten untuk di tindak lanjuti termaksud ke kepala RSUD Buteng, Kadis Kesehatan dan ketua DPRD,” ucap Usman melalui sambungan telpon.
Namun, hasil musyawarah yang di tuangkan dalam surat yang di sampaikan kepada tim kabupaten hingga saat ini belum lagi di tindak lanjuti.
Padahal menurutnya, tim kabupaten sebelumnya telah menjanjikan kepada pihak kecamatan bahwa satu dari tiga warga yang di isolasi dan positif covid-19 akan di jemput sehingga terpisah dengan warga lainnya.
“Dari Jumat sore itu, sampai jam 12 malam kami tunggu untuk di jemput ini yang positif tapi tim kabupaten tidak datang datang. Belakangan kami dapat info bahwa RSUD ternyata belum siap,” kesalnya.
Tak putus asa, camat kemudian coba menghubungi kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buteng agar di lakukan langkah, namun hasilnya sama.
“Saya sudah sampaikan kepada kepala BPBD dengan panjang lebar tapi sama saja. Akhirnya kami hanya sampaikan kepada yang di isolasi dalam satu bangunan untuk jaga jarak saja,” timpalnya. (Adm)
Peliput : Arwin