SATULIS.COM, Buton Tengah – Pernyataan Ketua Umum HMI Cabang Kendari, Sulkarnain memantik reaksi dari berbagai elemen Pemuda Sulawesi Tenggara (Sultra) diantaranya adalah Poros Pemuda Mahasiswa Pro Rakyat (PP-MPR) Sultra, Rizal Masihu.
Menurut Rizal, harusnya Sulkarnain dalam memberi kritik dengan Konsep yang Jelas sehingga mengatakan bahwa gubernur Ali Mazi tidak memiliki wawasan kepemimpinan serta tidak pro rakyat.
“Jangan terkesan asal bunyi saja. Dia harus memahami Konteks Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang kemudian diejawantahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang juga merupakan terjemahan dari visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur yang kemudian ditindaklanjuti oleh OPD dalam bentuk Renstra (Rencana Strategis) dalam proses penyusunan anggaran,” kata Rizal Masihu melalui sambungan telponnya, Senin (08/06/2020).
Sehingga menurut Rizal, Sulkarnain terlalu terburu buru menilai orang nomor satu Sultra dan terkesan tendensius dalam menyalahkan Gubernur.
“Kalau yang dibangun adalah proyek-proyek Besar seperti Perpustakaan Internasional, Jalan Toronipa, Rumah Sakit Jantung, itu harus didukung. Karena hal tersebut merupakan visi dan misi beliau bersama Wakil Gubenur,” ucapnya.
Kalau yang diributkan masalah jalan, harus secara detil disebutkan, jalan yang mana. Jangan sampai jalan tersebut berstatus jalan nasional atau jalan kabupaten atau mungkin juga jalan kota.
“Jadi dalam fungsinya sebagai Agen of Change dan Sosial Control, mahasiswa harus paham substansi dulu baru bicara agar tidak terkesan jarang diskusi begitu dan justru memprovokasi masyarakat apalagi sampai mau mengepung Rumah Jabatan,” bebernya.
Sebelumnya, Sulkarnain sebagai ketua HMI kota Kendari dalam media lokal mengatakan bahwa gubernur Sultra tidak memiliki kepekaan serta tidak pro terhadap rakyat.
Hal itu di sampaikan terkait masih adanya sejumlah proyek yang terus di genjot tanpa memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat seperti jalan yang rusak. (Adm)
Peliput : Arwin