SATULIS.COM, Buton – Pemerintah pusat kembali menggelontorkan bantuan kepada masyarakat Kabupaten Buton. Kali ini bantuan berupa stimulan kepada masyarakat untuk menjadikan tempat tinggal mereka layak huni.
Hal ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis buku tabungan Bank Mandiri Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2020 kepada masyarakat Kabupaten Buton di aula Kantor Bupati, Pasarwajo, Senin 8 Juni 2020. Acara ini turut dihadiri Wakil Bupati Iis Elianti, Sekretaris Daerah, Ir. La Ode Zilfar Djafar, MSi dan Kepala Bank Mandiri Cabang Baubau.
Dalam sambutannya, orang nomor satu di Buton ini berharap bantuan stimulan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat penerima untuk menyelesaikan rumah tempat tinggal mereka yang tidak layak huni menjadi layak huni.
“Program ini bersifat swadaya karena dalam membangun rumah yang layak huni pemerintah hanya memberikan stimulan atau dorongan saja, namun selebihnya swadaya masyarakat sendiri atau bantuan dari keluarga dan warga sekitar dalam menyelesaikan rumah menjadi layak huni dan sehat. Karena swadaya, masyarakat bisa menambahkan bahan sendiri, keluarga bisa saling bantu atau membangun dengan tenaga sendiri tanpa bantuan tukang,” ungkapnya.
Bupati putra daerah Buton ini menegaskan akan mengawasi sendiri pemanfaatan bantuan ini, juga meminta para pendamping dan kepala desa benar-benar mengontrol, agar tepat sasaran dan mencegah terjadinya kongkalikong.
Sementara itu, pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Nurul Kudus Tako mengatakan bantuan ini merupakan stimulan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada 180 Kepala Keluarga di 9 desa 4 kecamatan antara lain Kecamatan Pasarwajo, Wabula, Wolowa, dan Kapontori.
“Total bantuan 180 unit, namun tahap pertama ini baru sejumlah 116 unit yang diserahkan karena sudah memenuhi kriteria, sisanya 64 unit di antaranya usulan untuk masyarakat Desa Wambulu Kecamatan Kapontori, masih menunggu verifikasi dan SK Dirjen dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) RI. Jadi bantuan ini bukan untuk bangun rumah baru tetapi peningkatan rumah menjadi layak huni dengan sistem Aladin (Atap, lantai dan dinding),” bebernya.
Dikatakan Nurul Kudus, Swadaya di sini misalnya beli atap, masyarakat bisa menyiapkan reng dan kasonya, demikian juga dinding atau lantainya, swadaya masyarakat bisa menyiapkan baloknya, yang jelas ada desain dari pendamping, ukuran rumah 6×6 meter, namun tidak menutup kemungkinan masyarakat bisa membangun lebih 8×10 meter, bisa juga membangun tanpa bantuan tukang yang penting bangunan selesai.
Masing-masing penerima bantuan mendapat Rp. 17.500.000,-, dengan ketentuan Rp. 2.500.000,- untuk ongkos tukang dan Rp. 15.000.000,- untuk belanja bahan material, katanya. Ia menambahkan penyaluran bantuan stimulan ini dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama baru mencapai 30 persen dan program ini ditargetkan rampung Agustus mendatang.
Tak lupa pada kesempatan ini, Ketua DPD Golkar Buton juga mensosialisasikan protokol kesehatan pencegahan penularan virus Corona atau Covid 19, apalagi menyusul adanya dua kasus positif Covid 19 di Buton.
Ia meminta masyarakat terus waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker setiap keluar rumah, rajin mencuci tangan, jaga jarak minimal 2 meter, makan makanan gizi seimbang, mandi yang bersih setiap habis bepergian dan lain sebagainya. (Adm)