SATULIS.COM, Buton Tengah – Pelaku kekerasan seksual yang di duga di lakukan oleh FRH perangkat desa Matawine, kecamatan Lakudo, Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam pelariannya ternyata membawa kabur motor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB).
Hal itu di sampaikan oleh Mursal Zubair kadis DPPKB saat di temui di ruang kerjanya. Ia menuturkan bahwa FRH selain perangkat di desanya, juga sebagai tenaga penyuluh di desa Matawine yang magang di kantornya.
“FRH ini sudah bikin malu kantor, kemudian dia bawa kabur motor PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana),” ucap Mursal Zubair saat di temui, Selasa (09/06/2020).
Kendaraan tersebut lanjut Mursal, memang di peruntukan buat semua petugas lapangan saat melakukan penyuluhan di masing masing desa binaan.
Namun oleh FRH, lanjut Mursal, kendaraan tersebut di bawa kabur olehnya saat mengamankan diri dari pengejaan kepolisian.
“Kendaraan itu tidak ada mi saat anggota saya cek di rumahnya, ternyata dia bawa kabur. Motornya itu merk Yamaha Fino warna abu abu,” katanya.
Saat di singgung nomor polisi (Plat) kendaraan yang di gunakan, Mursal mengatakan tidak tau pasti.
“Platnya itu saya tidak tahu, kecuali tanya ke anggota saya yang mengetahui kendaraan,” timpalnya.
Ia berharap kepada FRH dimana pun berada untuk segera menyerahkan diri dan mau mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.
“Iya kalau warga negara yang patuh hukum harus menyerahkan diri,” tutupnya. (Adm)
Peliput : Arwin