SATULIS.COM, Baubau – Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Universitas Muslim Buton (UMU Buton) menyelenggarakan acara Sosialisasi dan Perumusan Merdeka Belajar di Kampus Merdeka UMU Buton.
Acara yang diselenggarakan pada Rabu, 17 Juni 2020 bertempat di Gedung Rektorat UMU Buton lantai 1 itu tersebut mengusung tema “Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar di Kampus Merdeka”.
Kegiatan dimaksud dihadiri seluruh dosen dari masing-masing prodi serta segenap civitas akademika UMU Buton. Pelaksana Direktur Akademik dan Hukum UMU Buton, Yusman Sutoyo, SE, MM, menyampaikan berbagai hal yang berkaitan dengan perumusan merdeka belajar.
Menurut Yusman, terdapat tiga pilar dalam kampus merdeka sesuai dengan pesan kunci Mendikbud. Pilar 1, dosen adalah penggerak, harus profesional dan inovatif. Pilar 2, perubahan adalah hal yang sulit dan penuh ketidaknyamanan. Pilar 3, konsolidasi kebijakan.
Ia juga menambahkan, kampus merdeka memiliki 4 kebijakan utama, pembukaan program studi (prodi) baru, sistem akreditasi perguruan tinggi, perguruan tinggi negeri badan hukum, serta hak belajar tiga semester di luar program studi.
Yusman juga menuturkan terkait kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu magang atau praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independent, serta proyek kemanusiaan.
“Pengembangan kurikulum merdeka belajar ini tidak hanya mengedukasi dosen, tapi mahasiswa juga perlu tau, agar mereka bisa mempersiapkan,” tegas Yusman.
Menurutnya, prinsip merdeka belajar ini sangat bagus karena bertujuan memberikan pengalaman belajar di luar prodi dan capaian pembelajaran.
Kurikulum merdeka belajar yang rencananya akan diterapkan pada semester gasal 2020/2021 ini akan diberlakukan pada mahasiswa angkatan 2018 dan 2019. Mengusung model 512 serta pola perkuliahan 4121 atau 42a12b1.
“Nantinya akan dilakukan kompres, penghilangan mata kuliah yang tidak relevan, penggabungan mata kuliah yang bergayut, pengurangan bobot sks mata kuliah, penambahan total sks lulusan (144-150), pemunculan mata kuliah baru, dan lain sebagainya,” bebernya.
Rektor Universitas Muslim Buton, Dr.Sumiman Udu menyampaikan optimismenya dalam menerapan kampus merdeka, merdeka belajar di UMU Buton.
“UMU Buton adalah sebuah kampus yang hadir dengan penuh inovasi. Kampus merdeka sebenarnya selaras dengan program UMU Buton yang sudah kami siapkan jauh sebelumnya, sehingga wacana kampus merdeka langsung kami sambut dan akan terapkan tahun ini,” tutupnya. (Adm)