Minggu, November 24, 2024

Punya Nilai Ekonomis Tinggi, Koramil 1413/Mawasangka Ajak Warga Budidaya Porang

SATULIS.COM, Buton Tengah – Ditengah masa pandemi covid-19 yang melanda serta meluluh lantahkan perekonomian bangsa, warga tentu di tuntut untuk bisa bertahan dan keluar dari kondisi sulit seperti itu, terlebih kecamatan Mawasangka, kabupaten Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Daerah yang menggantungkan hidupnya pada sektor kelautan dan perikanan nyaris tak bisa bernapas 3 bulan terakhir akibat harga jual tangkapan mereka jauh dari angka semestinya, sehingga tentunya berdampak pada sebagian sektor perekonomian.

Melihat kondisi tersebut, Koramil 1413/04 Mawasangka dibawah pimpinan Lettu Syafaruddin berinisiatif membangun kembali perekonomian warga masyarakat di wilayah hukumnya untuk membudidaya tanaman porang yang di gadang gadang bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.

Salah satu desa yang di tunjuk oleh Koramil 1413/04 Mawasangka sebagai tempat budidaya adalah desa Balobone. Desa ini oleh Lettu Inf Syafaruddin di pilih karena memiliki lahan kosong yang cukup luas.

“Tanaman Porang memiliki banyak manfaat dan nilai yang strategis, sehingga anggota Koramil 1413-04/Mawasangka melalui Babinsanya Serda Aniari berkoordinasi dengan masyarakat Desa Balobone untuk memanfaatkan lahan kosong atau lahan yang tidak produktif untuk budidaya tanaman Porang,” ucap Lettu Syafaruddin saat di konfirmasi yang ikut saat kegiatan penanaman porang, Selasa (21/07/2020).

Menurut Lettu Inf Syafaruddin, tanaman jenis umbi ini biasanya tumbuh liar di hutan di bawah naungan pohon lain sehingga masa panennya membutuhkan waktu yang agak lama.

Melalui itu, kemudian Lettu Inf Syafaruddin ingin merubah pola panen yang lama menjadi lebih efektif melalui berbagai perlakuan sehingga bisa lebih cepat panennya.

“Berdasarkan informasi jika tanaman ini di budidaya dan di beri perlakuan, kemungkinan masa panennya bisa lebih cepat,” katanya.

Jika demikian, lanjutnya, pihaknya bisa lebih cepat mendapatkan hasil mengingat tanaman poranh di gandrungi oleh negara Jepang, Cina maupun Arab Saudi untuk berbagai kebutuhan dengan harga yang cukup baik.

Baca Juga :  Dugaan Pungli di BKPSDM Buteng Masuk Kejaksaan

“Porang ini adalah tanaman sejenis umbi-umbian, kemudian berdasarkan informasi yang kami dapatkan porang ini diekspor ke Negeri Jepang, China maupun ke Arab Saudi, ini gunanya bisa dijadikan sebagai bahan kosmetik, tepung serta bisa digunakan sebagai obat,” tambahnya.

Ia berharap, dengan adanya budidaya tanaman porang yang dilakukan oleh Koramil 1413-04/Mawasangka, bisa diikuti oleh masyarakat di wilayah Mawasangka.

“Untuk itulah Koramil 1413-04/Mawasangka bergerak sebagai pilot project dalam melaksanakan budidaya tanam porang di wilayah Buteng khususnya Mawasangka,” terangnya.

Berdasarkan informasi yang di himpun saat ini, kepala desa (Kades) Terapung, Pamaruddin sudah menyampaikan ketertarikannya untuk ikut membudidayakan tanaman porang kepada Koramil 1413/04 Mawasangka.

Tak tanggung tanggung kades menyiapkan lahannya 4 Ha untuk ditanami porang, karena menurutnya tanaman ini prospeknya kedepan sangat bagus dan cukup menjanjikan untuk mengangkat perekonomian masyarakat.

Untuk diketahui, Harga Porang bisa mencapai Rp 2.500 untuk satu umbi dengan berat 4 kilogram, luasan 1 hektar bisa ditanam sebanyak 6.000 bibit, sehingga bisa menghasilkan 24 ton/hektar, yakni dengan penghitungan 6.000 dikalikan 4 kilogram.

Dengan demikian, maka dalam hitungan kasar, jika satu hektare bisa menghasilkan 24 ton, dan dikalikan dengan harga Rp 2.500/kilogram, kurang lebih bisa menghasilkan Rp 60 juta. (Adm)


Peliput : Arwin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles