SATULIS.COM – Dinamika pembangunan Kabupaten Buton Selatan (Busel) kini memasuki usia enam tahun, tepatnya pada Kamis, 23 Juli 2020. Dalam perjalanannya, arah pembangunan telah mengikuti rel sesuai visi dan misi Bupati Busel, H. La Ode Arusani.
Resmi menjabat Bupati Busel sisa masa jabatan 2017-2022 pada Selasa, 31 Desember 2019, H. La Ode Arusani mengusung visi mewujudkan Kabupaten Buton Selatan sebagai pusat pertumbuhan baru melalui optimalisasi sumber daya lokal menuju masyarakat sejahtera, mandiri, dan bermartabat.
Visi ini dijabarkan dalam misi diantaranya, meningkatkan ketersediaan infrastruktur dasar untuk menjamin mobilitas penduduk yang dinamis dalam prinsip pembangunan berkelanjutan. Meningkatkan pembangunan sumber daya manusia Buton Selatan yang berkualitas dan berdaya saing.
Kemudian meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efesien, mengembangkan perekonomian masyarakat yang berbasis potensi lokal daerah dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, serta mengembangkan nilai-nilai budaya lokal dalam tatanan kehidupan sosial kemasyarakat dan pariwisata.
Sukses Naik Status Jadi Daerah Otonom
Status Daerah Otonom menjadi kado indah peringatan HUT ke-6 Buton Selatan yang mengusung tema “Tingkatkan Produktifitas Kinerja dan Pelayanan Menuju Kabupaten Buton Selatan Berdaya Saing”. Status ini berhasil disematkan setelah lima tahun Busel menjadi Daerah Otonom Baru (DOB).
Piagam kenaikan status ini diberikan pada 7 November 2019 oleh Direktur Penataan Daerah, Otonom Khusus dan DPOD Kemendagri, Drs Andi Bataralifu M.Si dan diterima H. La Ode Arusani yang kala itu masih menjabat Plt Bupati Busel. Nilai akhir evaluasi Kabupaten Busel cukup tinggi. Berada di posisi kedua dari tiga DOB di Sultra dengan point 91,25 persen.
Genjot Infrastruktur Daerah
Semenjak menjabat sebagai Plt Bupati Busel pada Jum’at 25 Mei 2018, H. La Ode Arusani memiliki komitmen tinggi membawa perubahan dengan menggenjot infrastruktur daerah. Hal ini dipandang perlu apalagi Kabupaten Busel adalah daerah otonom baru.
Tak tanggung-tanggung, H. La Ode Arusani langsung membangun 10 kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada 2019 lalu. Kebijakan ini sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat. Akses jalan juga menjadi perhatian yang tak kalah penting. Saat ini pembangunan akses jalan sudah hampir rampung di semua kecamatan di Kabupaten Busel.
Salah satu pembangunan akses jalan yaitu poros penghubung Burangasi, Kabupaten Busel dan Wabula, Kabupaten Buton. Pembangunan jalan provinsi ini adalah buah hasil koordinasi Pemkab Busel dengan Pemprov Sultra yang menelan biaya Rp 70 miliar.
Selain jalan, pembukaan jalur penyeberangan ferry antar pulau Kadatua-Siompu-Baubau belum lama ini dilaunching Bupati H. La Ode Arusani di pelabuhan sementara Desa Kapoa, Kecamatan Kadatua. Penyeberangan ferry ini telah mengantongi izin lintasan sementara dari Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara sembari menunggu pembangunan pelabuhan permanen ferry di Desa Karae, Kecamatan Siompu dan Desa Banabungi Selatan Kecamatan Kadatua yang kini sedang berlangsung.
Begitu pula pembangunan jembatan ferry di Kecamatan Batauga juga akan dimulai diakhir tahun ini. Meski home base di Batauga masih dalam proses perencanaan, tapi lintasan Ferry Baubau-Kadatua-Siompu sudah mulai beroperasi pada Agustus mendatang.
Beroperasinya lintasan ini merupakan hasil permintaan Bupati Busel, H. La Ode Arusani kepada PT ASDP Ferry Cabang Baubau untuk memudahkan transportasi dan memperlancar perputaran ekonomi di daerah.
Komitmen pembangunan infrastruktur daerah juga ditunjukkan dengan upaya Bupati Busel, H. La Ode Arusani pada 2020 ini melalui dana pinjaman daerah. Dana ini akan dipergunakan untuk membangun pelabuhan rakyat di Bandar Batauga yang fokusnya kedepan akan menjelma menjadi pelabuhan penghubung pelayaran kapal-kapal Batauga, Batuatas dan Siompu.
Hal ini diharapkan terbentuk kawasan ekonomi baru di Bandar Batauga dimana tersedia fasilitas pasar, pelabuhan rakyat, dermaga ferry, terminal dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Selatan.
Ciptakan SDM Berkualitas Melalui Sarana dan Prasarana Sekolah yang Memadai
Bupati Busel, H. La Ode Arusani mendorong lahirnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu hal yang dihadirkan yakni pembangunan gedung sekolah yang nyaman bagi peserta didik.
Mulai dari rehabilitasi ruang kelas belajar (RKB), pembangunan RKB baru, pembangunan laboratorium komputer, perpustakaan dan penyiapan sarana belajar seperti buku, komputer dan media pembelajaran yang kini sudah memadai dan kondisi baik di semua kecamatan.
Hasilnya, pada 2019 lalu, Kabupaten Buton Selatan sukses melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara online bagi seluruh sekolah setingkat SMP dan 10 Sekolah Dasar (SD), serta diresmikan juga penegrian 25 Taman Kanak-kanak di wilayah Buton Selatan.
Teranyar, Bupati H La Ode Arusani baru saja melakukan peletakan batu pertama pembangunan Ruang Kelas Belajar (RKB) di SMP Negeri 3 Siompu Barat. Selain itu ada pula pembangunan RKB baru dan rehabilitasi sekolah seperti di SMPN 6 Sampolawa, SDN 2 Lalole dan beberapa sekolah lainnya dari TK hingga SMP.
Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Sebagai Kebutuhan Dasar Rakyat
Layanan kesehatan sebagai komponen pelayanan dasar kepada masyarakat tak luput dari perhatian Bupati Buton Selatan. Pada 2020 ini dialokasikan anggaran sekitar 21 miliar dari APBD Kabupaten Buton Selatan untuk pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) BPJS Kesehatan.
Cakupan program pelayanan kesehatan gratis ini bahkan hampir menyasar 100 persen warga Busel yang terkategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Selain itu, peningkatan mutu pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama atau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) pada 2019 telah terakreditasi madya. Artinya telah menerapkan standar pelayanan minimal kesehatan sesuai Permenkes 75 Tahun 2014.
Terakreditasinya Puskesmas ini menandakan bila kinerja, baik pelayanan maupun kelengkapan administrasi telah sesuai standar nasional. Dengan begitu, pelayanan puskesmas yang ada sudah sama dengan puskesmas yang berada di kota besar.
Sementara itu, saat ini juga tengah dibangun puskesmas Sandang Pangan sebagai pemekaran dari puskesmas Sampolawa dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Tahun ini juga terdapat pengadaan ambulance laut untuk pelayanan rujukan bagi wilayah di kepulauan, diantaranya Siompu, Kadatua dan Batu Atas.
Komitmen Bupati H. La Ode Arusani tidak terhenti sampai disitu, pada pertengahan tahun 2020 ini akan dibangun Rumah Sakit Tipe C diatas tanah seluas 3,5 hektar. Dilengkapi dengan segala fasilitas yang memadai melalui dana pinjaman daerah dan DAK Bidang Kesehatan senilai Rp 85 Miliar. Semua ini demi peningkatan pelayanan masyarakat.
WTP Dua Kali Beruntun
Upaya Bupati Busel, H. La Ode Arusani untuk mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan, efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efesien berhasil diwujudkan. Tolak ukur keberhasilan itu ditorehkan dengan raihan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan tahun anggaran 2019.
Opini WTP yang merupakan penghargaan tertinggi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini diterima langsung Bupati Busel, H. La Ode Arusani di aula kantor BPK Perwakilan Sultra di Kendari pada Kamis 9 Juli 2020 lalu.
Atas keberhasilan ini, Pemkab Busel telah membukukan opini WTP dua kali beruntun. Sebelumnya opini WTP diraih atas pengelolaan keuangan tahun 2018 lalu.
Dorong Pertumbuhan Kawasan Ekonomi Baru
Pertumbuhan kawasan ekonomi baru didorong dengan menghadirkan pembangunan pasar tradisional. Bupati H. La Ode Arusani percaya bila sarana yang memadai bagi pelaku pasar akan mendorong terciptanya kawasan ekonomi baru di wilayah Busel.
Pembangunan pasar ini sudah tersebar hampir diseluruh wilayah kecamatan yang ada. Mulai dari Kecamatan Siompu, Batauga, Siompu Barat, Lapandewa, Sampolawa dan beberapa wilayah lainnya.
Kembangkan Potensi Perikanan yang Melimpah
Berbagai upaya untuk mengembangkan potensi perikanan di Kabupaten Buton Selatan terus digenjot. Apalagi potensi perikanan di selatan Pulau Buton ini dikenal melimpah yang meliputi jenis ikan pelagis besar dan kecil, serta demersal.
Kabupaten Busel yang menjadi bagian dari Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia 714 (WPP RI 714), secara rata-rata mampu berkontribusi melalui produksi perikanan tangkap dengan jumlah rata-rata 35,452,429kg/tahun. Angka tersebut adalah tidak termasuk pelagis besar tuna dan cakalang (KepMenKP No.50, 2017).
Untuk pengembangan ini, masyarakat nelayan di sejumlah wilayah kecamatan terus diberi dorongan untuk meningkatkan produksi. Mulai dari pemberian bantuan rompong, kapal 3 GT, kapal 1 GT dan beberapa bantuan alat tangkap lainnya.
Bangkitkan Sektor Pariwisata Daerah
Momentum kebangkitan pariwisata daerah Kabupaten Buton Selatan dimulai dengan digelarnya Buton Selatan Festival (BSF) pada 2019 lalu. Berbagai atraksi budaya dikemas sedemikian rupa untuk ditampilkan ke muka umum.
Untuk pagelaran budaya ini, H. La Ode Arusani merangkul perangkat adat yang biasa disebut “Parabela”. Segala prosesi dan ritual budaya dilestarikan sebagai salah satu kekayaan daerah.
Tak hanya kearifan lokal budaya, Busel juga memiliki spot wisata yang keindahannya tak bisa dipandang sebelah mata. Salah satunya surga bawah laut Batu Atas yang menyajikan keindahan terumbu karang dihiasi ikan warna warni berbagai jenis.
Tak kalah cantik, spot wisata di Pantai Bahari, Desa Bahari II, Kecamatan Sampolawa. Spot wisata ini digadang-gadang mirip Raja Ampat di Papua sehingga banyak orang menamainya dengan “Ratu Ampat”.
Ada pula Bukit Lamando di Desa Sandang Pangan, Kecamatan Sampolawa. Spot ini bahkan masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2020 sebagai dataran tertinggi terpopuler yang bersaing dengan sembilan destinasi wisata daerah lainnya di Indonesia.
Selain spot wisata ini, tentu masih banyak spot wisata daerah yang bisa dieksplore lebih jauh dan tentu tak bisa dilewatkan begitu saja.
Serius Dalam Penanganan Covid-19
Bupati Busel, H. La Ode Arusani langsung melakukan respon cepat terhadap penanganan Covid-19 di daerah yang dipimpinnya sejak virus Corona dinyatakan sebagai pandemi nasional. Rapat bersama langsung digelar dan memerintahkan seluruh aparatur, perangkat desa dan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan meningkatkan kewaspadaan.
Alhasil, langkah cepat yang diambil pemerintah daerah diganjar dengan hasil menggembirakan. Busel berhasil mencatatkan diri sebagai kabupaten di wilayah Kepton dengat tingkat kasus terkecil dan penanganan dampak Covid-19 yang patut diacungi jempol.
Hal ini terkait kepatuhan atas arahan pemerintah pusat dalam rangka refokusing anggaran. Kabupaten Buton Selatan termasuk yang paling awal menyelesaikan sesuai dengan PMK No.35/PMK.07/2020 Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional.
Dalam refokusing ini, H. La Ode Arusani memimpin langsung dan melihat terkait anggaran yang dilakukan pergeseran. Misalnya melakukan pengurangan anggaran perjalanan dinas luar daerah bagi OPD, termasuk perjalanan dinas bupati demi membantu masyarakat terdampak.
Bagi masyarakat yang terkena dampak langsung wabah ini, Pemerintah Kabupaten Busel mengalokasikan bantuan sembako bagi masyarakat sebanyak tiga tahap senilai Rp 600 ribu. Selain itu, ada juga bantuan BLT Dana Desa dan BLT Kemensos yang sudah disalurkan kepada masyarakat ditiap kecamatan yang ada.
Hingga saat ini, pandemi belum dinyatakan berakhir. Olehnya pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Buton Selatan. (***)