SATULIS.COM, Buton Utara – Relawan Peduli Lingkungan bersama pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Buton Utara (Butur), melakukan penanaman pohon di E’e Mokula, Desa Lelamo, Kecamatan Kulisusu, Minggu (16/8/2020).
Kegiatan ini di dukung oleh Dinas Lingkungan Hidup Buton Utara, Bappenas Sulawesi Tenggara, dan di sponsori oleh Indrap.
Bupati Buton Utara Abu Hasan memberikan apresiasi pada relawan peduli lingkungan. Menurut dia, kegiatan yang dilakukan punya dampak yang sangat luas dan berdimensi sangat besar bagi kehidupan masyarakat.
“Untuk jangka panjang terutama terkait dengan pelastarian lingkungan hidup yang memiliki kaitan dengan sumber air, yang menjadi sumber kehidupan langsung masyarakat di Waode Buri Raya ini bisa bermanfaat dikehidupan masyarakat,” ujarnya.
Abu Hasan berharap kegiatan seperti ini dapat diikuti oleh generasi muda lainnya, tidak hanya di Waode Buri Raya, tapi juga di Kecamatan dengan sumber air yang sudah terancam karena kerusakan lingkungan.
Dikatakan, pihaknya ingin menjaga kelestarian lingkungan di Butur agar dimasa yang akan datang menjadi salah satu daerah yang terjaga lingkungannya dan menjadi percontohan bagi daerah lain di sultra.
“Dalam hal ini kegiatan ekonomi dan riset yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat, ekonomi kerakyatan, pertanian dan perikanan akan menjadi pilihan di Butur,” bebernya.
Kata dia, Pemda Butur sangat mendukung kelestarian lingkungan. Untuk itu, ditahun 2021 pelestarian lingkungan daerah Ee Mokula akan menjadi fokus anggaran.
“Saya kira Pemda dengan jargon pertanian organik ini sebetulnya jangan dilihat dari sisi soal pangan saja. Tapi sebetulnya jargon itu mempunyai sisi jargon lingkungan yang sangat besar, karena dengan jargon organik sebetulnya dimensi lingkungan sangat dominan, sebab tidak merusak lingkungan, tidak merusak tanah, tidak merusak kehidupan masyarakat, bahkan paru paru bumi sangat terpelihara dengan jargon organik,” terangnya.
Abu Hasan juga menghimbau agar kegiatan penembangan pohon dihentikan. Masih banyak sumber kehidupan yang dapat dilakukan di wilayah Waode Buri Raya.
“Masyarakat sangat ber etos kerja. Sumber penghasilan di laut dan darat sangat potensial, tidak perlu sampai menebang pohon. Bukan hanya menanam tetapi mengedukasi dan sosialisasikan kerusakan lingkungan dampaknya itu penting bagi relawan,” bebernya.
Di tempat yang sama Ketua relawan peduli lingkungan, Suyono mengatakan apa yang dilakukan adalah sebuah langkah awal dan terobosan baru. Kedepannya, kegiatan terkait pelestarian lingkungan masih akan terus dilakukan.
Terkait anggaran kegiatan, murni dari para relawan. Untuk tahap awal, jumlah bibit pohon yang ditanam sebanyak 500. Bibit tersebut diperoleh dari bantuan Bappenas Provinsi Sultra.
“Ada dua macam yaitu bibit owola dan bibit jati putih. Kami memilih dua jenis bibit ini karena bibit jati putih ini cepat besar, kalau owola ini jenis bibit produktif dan bisa menghasilkan sumber sumber air,” tuturnya. (Adm)
peliput : Haslin