Sabtu, November 23, 2024

Buton Selatan Terus Berbenah Menuju Indonesia MAJU

SATULIS.COM – Kabupaten Buton Selatan terus berbenah mewujudkan pembangunan daerah menuju Indonesia MAJU. Momentum kemerdekaan ke-75 tahun Republik Indonesia menjadi spirit membangun dan mengisi harapan para pejuang bangsa demi kemakmuran rakyat.

Banyak rencana yang ingin dan akan dicapai Bupati Buton Selatan, Bapak H. La Ode Arusani pada momentum kemerdekaan ini. Salah satunya dengan menghadirkan Bandara Cargo di Kecamatan Kadatua.

Rencana ini perlahan tapi pasti mulai digagas. Keseriusan Pemerintah Kabupaten Buton Selatan ini tercermin dengan menggelontorkan anggaran senilai Rp 1,85 miliar untuk Studi Kelayakan atau Feasibility Study (FS) untuk pembangunan bandara cargo pada 2020 ini.

Hal ini sebagai langkah awal bagi pemerintah daerah untuk mewujudkan rencana besar tersebut. Tentu kesemuanya untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Buton Selatan pada umumnya.

Studi kelayakan adalah kajian yang dilihat dari berbagai segi aspek baik aspek legalitas, aspek teknis, pemasaran, sosial ekonomi maupun manajemen dan keuangan, yang hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan suatu proyek dijalankan, ditunda, atau tidak dijalankan.

Studi kelayakan dibutuhkan oleh banyak kalangan, terutama bagi para investor, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.

Keseriusan pemerintah daerah lainnya adalah dengan menyiapkan pembebasan lahan. Tak tanggung-tanggung, lahan yang disiapkan seluas 316.800 meter persegi atau 30 hektar.

“Kita berharap pembangunan bandara ini kedepan dapat mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, seperti pariwisata, perikanan, perkebunan, dan sektor lainnya,” kata Bupati Buton Selatan, H. La Ode Arusani.

Studi kelayakan ini tengah berproses. PT. Tatwa Jagad Nata selaku pemenang tender mulai bekerja memetakkan berbagai potensi dan kelayakan pembangunan.

Salah satu Tim Ahli penyusus studi kelayakan yang ditemui di Batauga, Dr. Ahmad Ede, M.Si menuturkan bila pembangunan bandara cargo di Kecamatan Kadatua ini sangat mungkin diwujudkan. Dari letak dan kondisi geografis yang menjadi letak pembangunan dan didukung lahan yang memadai menjadi nilai plus pembangunan.

Baca Juga :  Lahan Seluas 10 Hektar Terbakar Di Perbatasan Busel dan Kota Baubau

“Namun hal ini sangat tergantung dari hasil studi yang akan kita rampungkan kedepan,” katanya.

Dr. Ahmad Ede, M.Si menjelaskan, Kabupaten Buton Selatan memang dekat dengan Kota Baubau yang notabene telah memiliki bandar udara penumpang. Namun hal ini tidak bisa dijadikan patokan pembangunan bandara di Kabupaten Buton Selatan tidak bisa diwujudkan.

Sebagai gambaran pembangunan bandara yang sama telah dilakukan beberapa daerah seperti di Provinsi Nusa Tenggara TImur (NTT). Disana hampir semua kabupaten memiliki bandara yang saling terkoneksi satu dengan lainnya.

“Misalnya Sumba Barat dan Sumba Timur dihubungkan masing-masing punya bandara,” katanya.

Dikatakan, apabila nanti hasil studi kelayakan dinyatakan layak maka di Kadatua bisa dibangun bandara cargo dan bisa didarati pesawat berbadan lebar. Apalagi rencana landasan yang akan dibangun sepanjang 3 kilometer.

“Bukan tidak tidak mungkin dengan landasan sepanjang ini nanti bisa ditingkatkan menjadi bandara penumpang. Artinya landasan 3 kilometer ini sudah memenuhi standar untuk bisa didarati pesawat berbadan lebar,” katanya.

Bila hal ini terwujud, maka masyarakat Kabupaten Buton Selatan akan mendapat kemudahan. Salah satunya mengurangi harga tiket, karena makin besar pesawat dengan jumlah penumpang yang banyak, maka harga tiket makin murah dan cenderung terjangkau oleh lapisan masyarakat.

Dr. Ahmad Ede, M.Si lebih jauh menjelaskan, sinyal rencana pembangunan bandara ini kian besar apalagi akan terkoneksi dengan transportasi penyebaran ferry Kadatua. Akselerasi kedua moda transportasi ini akan semakin memperlancar ekonomi daerah.

“Apalagi Buton Selatan memiliki potensi yang begitu besar mulai dari pariwisata, perikanan dan lainnya. Tentu kehadiran bandara ini akan sangat mendukung ekonomi masyarakat karena Busel punya potensi itu,” tandasnya. (***)

Lauching Pengaspalan Jalan Menuju Kawasan Rumah Sakit Bandar Batauga

Baca Juga :  Raih WTP Ke Tujuh Secara Beruntun, Ketua DPRD Buton : Ini Bukti Kerjasama Baik Eksekutif dan Legislatif

Bupati Buton Selatan, H. La Ode Arusani usai mengikuti rangkaian upacara HUT RI ke-75 di lapangan Lakarada langsung melaunching pengaspalan jalan di Kelurahan Bandar Batauga, Kecamatan Batauga, Senin 17 Agustus 2020.

Pengaspalan jalan yang dilaunching ini termasuk yang menuju kawasan rumah sakit yang baru saja dibangun beberapa waktu lalu.
Kualitas aspal menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Buton Selatan. Untuk itu, aspal yang digunakan untuk ruas jalan ini menggunakan aspal minyak atau hotmix.

Bupati Buton Selatan, Bapak H. La Ode Arusani berharap akses jalan ini semakin memudahkan masyarakat untuk beraktifitas. Terlebih memperlancar moda transportasi dan roda ekonomi masyarakat setempat demi kesejahteraan bersama.

Jalan lingkar Buso-Bandar Batauga ini akan diaspal dengan panjang 1.365 meter atau 1,3 kilometer dengan lebar 6 meter. Nilai kontrak sebesar Rp Rp. 3.298.200.000.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Buton Selatan, panjang jalan kabupaten mencapai 302,48 kilometer. Jalan yang telah berhasil diaspal sepanjang 52,72 kilometer, terflor atau kerikil 29,60 kilometer, dan tanah belum tembus sepanjang 17,69 kilometer.
Dari total panjang jalan, kondisi baik 163,26 kilometer atau 54,03 persen, kondisi sedang 16,08 kilometer atau 5,32 persen, kondisi rusak ringan 59,38 kilometer atau 19,66 persen dan rusak berat 63,43 kilometer atau 20,99 persen. (***)

Bupati Arusani Serahkan Bantuan Bibit Bawang Merah

Ketgam : Bupati Buton selatan, Arusani memberikan bantuan bibit bawang merah kepada petani

Bupati Buton Selatan, H. La Ode Arusani secara simbolis menyerahkan bantuan bibit bawang merah varietas Super Philips. Bantuan diberikan kepada kelompok tani Kecamatan Batauga, Sampolawa, dan Lapandewa di kantor Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga, Selasa 18 Agustus 2020.

Bantuan ini bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2020. Jumlah bibit yang diserahkan masing-masing untuk Kecamatan Batauga sebanyak 22.275 kilogram untuk 10 kelompok tani. Luas lahan tanam 33 hektar.

Baca Juga :  Pemda Buton dan Busel Sepakat Soal Tapal Batas Wilayah

Sedangkan bantuan bibit untuk Kecamatan Sampolawa sebanyak 3.375 kilogram untuk dua kelompok tani. Lahan tanam lima hektar.
Sementara Kecamatan Lapandewa sebanyak 41.850 kilogram untuk sembilan kelompok tani dengan luas lahan tanam 62 hektar.

Diketahui, varietas dengan kualitas Super Philips ini diprediksi akan menghasilkan jumlah panen dengan perbandingan 1:5. Rencana tanam awal musim barat mulai Oktober hingga Maret.

Bupati Buton Selatan, H. La Ode Arusani dalam arahannya berharap besar bantuan ini bermanfaat. Terlebih hasil panen masyarakat bisa berhasil untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

H. La Ode Arusani menyampaikan, bila dirinya rutin turun menyerahkan bantuan untuk mengetahui secara langsung aspirasi masyarakat. Sebab bantuan dari pemerintah bukan hanya bawang.

“Jadi tolong pihak kelurahan mendata kebutuhan warganya. Buat proposal jenis bantuan apa saja yang dibutuhkan masyarakat mulai dari sektor pertanian, perikanan, air bersih dan sektor lainnya,” katanya.

Dikatakan, bila program ini berhasil maka pemerintah Kabupaten Buton Selatan akan menyiapkan balai. Dengan begitu, potensi pertanian masyarakat akan lebih dikenal secara luas.

Salah satu penerima bantuan bibit dari kelompok tani Gajah Mada II, La Ode Maslin sangat bersyukur atas bantuan bibit dari pemerintah. Bantuan ini diakui baru pertama kalinya bagi kelompok tani yang mereka dirikan.

“Alhamdulillah, kami sangat mengucapkan terima kasih atas bantuan. Dengan ini akan menambah jumlah varietas pertanian kami,” katanya.

La Ode Maslin berharap pemerintah bisa memberikan pendampingan dan pelatihan kepada petani. Utamanya apa yang harus disiapkan petani agar bawang ini berhasil.

“Kendala saat ini adalah masih musim kemarau. Makanya kami akan konfirmasikan kepada kelompok tani tentang hal ini untuk membuat proposal agar pengairan bisa didukung dari PDAM,” katanya. (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles