SATULIS.COM, Buton Selatan – Pemberian honor Forkopimda oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Buton Selatan (Busel), terus disoal. Kali ini datang dari pimpinan DPRD Busel.
Wakil Ketua DPRD Buton Selatan, Aliadi mengaku heran dengan pengakuan Kepala Kesbangpol Busel, La Mai Minu terkait pemberian honor Forkopimda. Masuk dalam jajaran Forkopimda, Aliadi menegaskan tidak pernah menerima honor dalam kapasitasnya sebagai Forkopimda.
“Saya ini dari dulu menjabat Wakil ketua (DPRD), dari induk Pasarwajo sampai hari ini tidak pernah ada (Honor Forkopimda)” beber Aliadi via telepon, Selasa (25/08/2020).
Dikatakan Aliadi, berdasarkan Undang-undang no 23 pasal 26 ayat 3, bahwa yang masuk dalam jajaran Forkopimda antara lain Kapolres, Kajari, Dandim Buton serta unsur pimpinan DPRD (Ketua dan wakil ketua).
“Jadi sampai detik ini tidak ada namanya itu honor-honor. Dan juga saya tidak tau yang lain, kalau saya tidak pernah terima,” pungkasnya.
Legislator Hanura ini menambahkan, jika merujuk pada Undang-undang No 23, maka Ketua Pengadilan Negeri (PN) tidak termaksud dalam jajaran Forkopimda.
Lebih jauh Aliadi memaparkan, jika kemudian ada pemberian honor Forkopimda, landasan hukum atas pemberian honor tersebut haruslah jelas. Terlebih Forkopimda secara kelembagaan masing-masing telah mendapat gaji.
“Sementara Forkopimda inikan secara kelembagaan, setiap ada perjalanannya, gaji sudah ada, tunjangan sudah ada, mau honor dari mana lagi itu?. Kemudian dalam APBD itu, dia (honor forkopimda) masuk dalam daftar mana, dimana anggarannya tersimpan, di rekening mana dia?. Proses anggaran dimana dan dia masuk belanja apa dia,” ungkapnya.
Sebelumnya, tiga unsur Forkopimda yang disebut Kapala Kesbangpol Busel, La Mai Minu menerima honor, semuanya membantah pernah menerima.
Tiga unsur Forkopimda itu yakni, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Pasarwajo, Subai, Dandim 1413 Buton Letkol Inf Arif Kurniawan, dan Kapolres Buton AKBP Ady Beny Cahyono. Sementara Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buton, belum berhasil dikonfirmasi.
Selaku salah satu Forkopimda Busel yang telah menjabat sekira satu tahun sebagai Dandim 1413 Buton, Arif Kurniawan, mengaku pihaknya tidak pernah menerima uang honor seperti apa yang diungkapkan oleh kepala Kesbangpol Busel, La Mai Minu SPd MM.
“Itu (Honor Forkopimda) tidak ada. Saya sudah satu tahun disini, saya tidak pernah dapat itu,” ungkap Arif Kurniawan kepada Satulis.com, Selasa (18/08/2020) via telepon.
Hal senada juga diungkapkan Kapolres Buton, AKBP Ady Beny Cahyono terkait pemberian honor Forkopimda Busel dari Kesbangpol.
“Selama saya menjabat jadi Kapolres (Buton) belum pernah terima sama sekali,” beber Ady Beny Cahyono, juga via telepon, Selasa (18/08/2020).
Sebelumnya, ketua pengadilan negeri (PN) Pasarwajo, Subai, juga membantah telah menerima honor Forkopimda dari Pemda Busel. Kata dia, kehadiran Kepala Kesbangpol hanya membawakan undangan rapat yang berkaitan dengan Narkoba.
“Honor apa? Saya gak pernah hadir di Buton Selatan, mau dapat honor apa? Pengadilan kan tidak ada hubungannya kecuali ada undangan. Di buku tamu juga tertulis antar undangan narkoba,” jelasnya.
Ia merasa, Kepala Kesbangpol Busel sengaja menjebak dirinya. Pasalnya, pada pertemuan tersebut direkam oleh staf Kepala Kesbangpol yang ikut hadir dalam pertemuan itu.
“Itu kan seperti menjebak saya itu Kesbangpol. Saya nda ada urusan apa-apa kok dibawa-bawa ke arah yang itu. Itu kan ngobrol-ngobrol dalam ruangan, privasi,” cetusnya.
Pemberian honor kepada Forkopimda di ungkap langsung oleh kepala Kesbangpol Busel, La Mai Minu, menanggapi beredarnya video pertemuan dengan ketua PN Pasarwajo berdurasi 8 menit 31 detik.
Dalam pertemuan itu, La Mai Minu mengaku datang untuk memberikan honor kepada ketua PN Pasarwajo selaku bagian dari Forkopimda.
Kata dia, selain mengantarkan honor, kedatangannya di pengadilan merupakan silahturahim dengan ketua PN Pasarwajo. Ia ingin mengenal langsung lebih dekat dengan Ketua PN Pasarwajo.
Menurut La Mai Minu, hal sama juga dilakukan saat dirinya mengantarkan honor Kapolres Buton, Dandim 1413 Buton dan Kajari Buton. Ia juga mengaku, apa yang lakukan hanya melanjutkan pendahulunya, Sadikin.
“Jadi, penyerahan honor ini untuk uang pertama periode Januari, Februari, Maret. Nanti penyerahan berikutnya itu saya sudah pertimbangan lagi. Artinya staf-staf saya yang akan gilir kesana,” paparnya. (Adm)
Peliput : Firman