SATULIS.COM, Buton – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVIII Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan secara virtual ditutup, Jumat, 25 September 2020.
Meski minim medali, Kafilah Bumi Penghasil Aspal tidak pupus harapan. Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Buton, Alimani, SSos, MSi mengatakan hasil yang didapatkan pada MTQ ke-28 ini merupakan hal yang biasa karena menurutnya dalam perlombaan harus mengakui setiap keunggulan yang dimiliki oleh peserta dari daerah lainnya.
“Dalam lomba kali ini bukanlah berarti Kabupaten Buton dengan tidak dapat juara, mematahkan semangat kita. Tapi semua ini harus menjadikan motivasi untuk kita lebih baik lagi kedepannya. Memang juara tidak bisa kita miliki untuk tahun ini, tapi harapan dan semangat tidak boleh kita hilang,” katanya.
Untuk itu pihaknya kata, Alimani akan melakukan evaluasi bersama dengan pihak Kementerian Agama Kabupaten Buton. Sehingga pada pelaksanaan MTQ berikutnya kafilah bisa mempersembahkan hasil yang terbaik.
“Kita akan evaluasi semuanya khususnya dalam hal ini Kementrian Agama Kabupaten Buton. Saya yakin beliau sudah ada program-program yang secara kongkrit nanti untuk kita lakukan agar lebih baik lagi ke depan,” ujarnya.
Diakuinya, salah satu penyebab utama Kabupaten Buton tidak masuk peringkat 10 besar dalam MTQ tingkat Provinsi, karena para peserta harus bertanding secara virtual.
Terlebih lagi, penyelenggaraan lomba semacam ini merupakan hal baru.Ditempat yang sama, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Buton, H. Mansur, SPd, MA menuturkan selama ini mereka sudah melakukan pembinaan.
“Hanya saja kita belum terlalu siap menghadapi MTQ yang dilaksanakan secara virtual,” katanya.
“Kalau pembinaan kita sudah cukup bagus. Pemda juga sudah mendukung kegiatan ini, hanya karena pertama mungkin daerah lain lebih siap dari kita. Yang kedua mungkin sistim virtual ini menjadi sesuatu yang baru bagi kita sehingga anak-anak kita ini masih terkendala secara teknis,” jelasnya.
Untuk itu Mansur, pihaknya akan lebih giat lagi agar pada pelaksanaan MTQ berikutnya, Kabupaten Buton bisa meningkatkan prestasinya. Ia juga mengaku banyak mendapatkan pengalaman dari para peserta yang mendapatkan juara untuk nantinya dapat diterapkan untuk para peserta khafilah Kabupaten Buton. Kendati gagal meraih prestasi, para peserta akan diupayakan untuk mendapatkan reward.
“Untuk reward sudah pasti ada hanya dalam bentuk apa kami belum bisa sampaikan karena kami dan Pak Asisten masih koordinasi dengan Pak Bupati Buton, tapi yang pasti semua akan mendapatkan reward dari Pemda,” ujarnya. (Adm)