SATULIS.COM, Buton Selatan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Selatan (Busel) menyelenggarakan Pertemuan Lintas Program dan Lintas Sektor dalam Rangka Penilaian Kinerja upaya penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2020, Senin (26/10/2020).
Pertemuan dihadiri oleh Kepala OPD Terkait, Tenaga Ahli PSD Pendamping Desa, Tim INEY (Investing in Nutrition Early Years) Kemendagri serta Tim Penilai dari Bapeda Provinsi Sulawesi Tenggara.
Saat membuka kegiatan, Kapala Bapeda Kabupaten Buton Selatan Drs. MZ. Amril Tamim, M.Si mewakili Bupati Buton Selatan menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Buton Selatan sesuai hasil Rembuk Stunting pada pada 25 Juni 2020, telah menetapkan 27 Desa/Kelurahan sebagai prioritas intervensi stunting terintegrasi.
“27 Desa/Kelurahan yang akan menjadi kerja bersama semua OPD dan Unsur terkait, baik berupa program dan Penggangaran,” bebee Amril Tamim.
Selain itu kata Amril, pemerintah kabupaten Buton Selatan atas arahan Bupati H. La Ode Arusani bertekad menurunkan pada tahun 2024 angka stunting di wilayah Busel pada angka 14% sesuai target Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tim penilai dari Bapeda Provinsi Sulawesi Tenggara, yang dipimpin oleh Kepala Bidang Pembangunan Manusia dan Masyarakat Ir. La Ode Muh. Alwi, M.Si menyampaikan di Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat 6 daerah kabupaten/kota sebagai lokus.
“Penilaian ini untuk melihat sejauh mana kinerja penurunan stunting serta memberikan masukan guna peningkatan kinerja agar mencapai target yang telah dicanangkan,” bebernya.
Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Juhia, S.Sos menyampaikan kegiatan ini akan dilakukan pada 2 tempat, yaitu Penilaian administrasi bertempat di Aula Lamando dan Kunjungan Lapangan Peninjauan di Desa Wawoangi Kecamatan Sampolawa sebagai salah satu desa lokus. (Adm)