SATULIS.COM, BUTON – Pemerintah Kabupaten Buton terus menggenjot dan meningkatkan produktivitas sektor pertanian untuk kesejahteraan para petani.
Untuk mewujudkan itu, Pemkab Buton melalui instansi teknis, Dinas Pertanian, menyalurkan bantuan kepada kelompok tani yang tersebar di 7 kecamatan se- Kabupaten Buton. Bantuan itu berupa alat pengendali hama pertanian 170 unit, kartu tani tambahan 1058 buah, kendaraan operasional penyuluh pertanian 16 unit, dan kambing 125 ekor.
Bupati Buton, Drs. La Bakry, MSi menyerahkan langsung pada para petani yang dilakukan secara simbolis dipusatkan di Halaman Kantor Camat Siontapina, Rabu (27/1/2020).
Turut hadir Ketua DPRD Buton, Hariasi Salad, SH, Plt Kepala Dinas Pertanian, Ma’mul Djamal, SP dan sejumlah Kepala OPD.
Penyerahan bantuan pertanian tahun anggaran 2020 kepada kelompok tani tersebut dirangkaikan dengan penanaman pohon pala dan kelapa oleh Bupati Buton bersama Ketua DPRD Buton.
Dalam arahannya, orang nomor satu di Kabupaten Buton ini mengungkapkan pada tahun 2020 lalu, Pemkab Buton sudah menyalurkan bibit pala sebanyak 26 ribu dan bibit kelapa 15 ribu anakan.
Bantuan ini untuk mendukung kedaulatan pangan dan mendorong produktivitas petani serta pengentasan stunting. Bantuan serupa ini juga akan terus diakomodir tahun 2021 ini. Pemberian bantuan ini juga guna mewujudkan program pemerintah dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat hingga Rp 20 juta pada tahun 2025 mendatang.
“Kalau mengharapkan jambu mete saja satu kali setahun, itu tidak cukup harus ada komoditas pertanian yang memberi panen sepanjang tahun. Komoditas pala dan kelapa ini berbuah tanpa henti sepanjang tahun, juga jauh lebih bagus dari harganya jambu mete,” kata Bupati Buton seperti dirilis Diskominfo Buton.
Tak hanya itu, kata Bupati Buton, Pala dan Kelapa merupakan komoditas yang paling banyak dibutuhkan untuk pengawet alami, penyedap rasa, obat-obatan, dan segala macam kebutuhan lainnya. Terlebih lagi, Kabupaten Buton adalah salah satu penghasil kelapa dari 238 kabupaten di indonesia.
“Hanya saja untuk kebutuhan industri masih kurang maka kita harus tambah lahan dan tambah jumlah sehingga industri masuk, makanya mulai tahun ini kita coba 15 ribu pohon nanti yang berikutnya kita minta bantuan lagi di provinsi dan kementan untuk kelapa genjah,” ujarnya.
Ketua Partai Golkar Buton ini mengatakan bantuan alat pengendali hama diberikan kepada kelompok tani guna meningkatkan hasil produksi pertaniannya. Selain itu juga untuk mengatasi keluhan masyarakat petani akan adanya hama seperti babi.
“Bantuan serupa ini kita sudah uji coba 2-3 tahun lalu ternyata menurut masyarakat yang pernah menerima sudah bisa aman tidur di rumah. Insya Allah tahun ini akan ada lagi bantuan serupa,” ujarnya.
Dikatakan Bupati Buton, sama halnya juga dengan kartu tani, selama ini juga dikeluhkan masyarakat petani untuk memudahkan akses para petani mendapatkan sejumlah bantuan dari pemerintah baik itu bantuan dana KUR pertanian maupun pupuk bersubsidi.
“Saya berharap seluruh bantuan yang diberikan ini dapat membawa dampak yang positif bagi semua kalangan, utamanya bagi para petani dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Plt Kepala Dinas Pertanian Buton, Mamul Djamal merincikan bantuan alat pengendali hama tanaman 170 unit itu tersebar di Kecamatan Siontapina 33 unit, Pasarwajo 14 unit, Molowa 14 unit, Lasalimu Selatan 7 unit, Kapontori 5 unit, Lasalimu 7 unit, dan Wabula 12 unit.
Bantuan kartu tani tambahan 1058 buah ini tersebar di Kecamatan Pasarwajo 290 buah, Lasalimu 133 buah, Kapontori 444 buah, Siotapina 6 buah. Dan bantuan kambing 125 ekor ini bersumber dari APBN melalui Provinsi.
“Setiap kelompok mendapatkan 25 ekor dengan bentuk kandang tiga kandang secara bersambung. Bantuan ini baru untuk 3 kelompok tani Lasalimu Selatan dan 2 kelompok tani kecamatan Siotapina,” katanya. (Adm)