SATULIS.COM, BUTON – Wakil Bupati Buton, Iis Elianti dan Ketua DPRD Buton, Hariasi Salad SH, batal ikut vaksin. Padahal keduanya masuk dalam 10 daftar tokoh yang akan menerima vaksin untuk pertama kali diwilayah itu, Rabu (03/02/2021).
Sejatinya, Wakil Bupati Buton, Iis Elianti menjadi orang pertama yang akan divaksin. Namun tidak memenuhi syarat setelah diskrining oleh petugas kesehatan sehingga ditunda vaksinasinya.
“Wakil Bupati Buton tekanan darahnya tinggi hingga mencapai 150 per 90. Selain itu, orang nomor dua di Buton tersebut ada riwayat alergi yang sering kambuh dan sedang mengonsumsi obat batuk pilek,” kata dokter yang bertugas, dr. Samsiar Sinusi.
Demikian juga dengan Ketua DPRD Kabupaten Buton, Hariasi Salad, SH juga tidak memenuhi syarat karena tekanan darah tinggi dan riwayat penyakit yang dirasakan beberapa waktu terakhir.
Pasca Iis Elianti batal vaksin, Kapolres Buton AKBP Gunarko, S.IK., M.Si, akhirnya menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 di Kabupaten Buton. Pencanangan vaksinasi covid-19 ini dihadiri dan disaksikan langsung oleh Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si, Wakil Bupati, IIs Elianti, Ketua DPRD, Hariasi Salad dan anggota Forkopimda Kab. Buton.
“Alhamdulillah saya tadi jadi yang pertama vaksin dan setelah penyuntikan vaksin tidak merasakan efek gejala yang menonjol seperti pegal-pegal atau memerah,” kata Kapolres Buton, AKBP Gunarko, SIK MSi. kepada awak media usai disuntik vaksin Covid 19.
Kapolres Buton menegaskan masyarakat tidak usah takut dengan vaksin. “Mari kita sama-sama dukung program pemerintah melawan Covid-19,” katanya.
Dari 10 orang pertama yang dijadwalkan, hanya 8 orang yang divaksin pada kick off tersebut, yakni Kapolres Buton AKBP Gunarko, S.IK., M.Si, Kajari Eko Riendra Wiranto, SH MH, Ketua IDI Kab. Buton dr. Muhammad Hayyun, S.PA, Kepala Dinas Pendidikan Drs. Harmin, M.Eng., Plt. Kepala Inspektorat Drs. Gandid Sioni Bungaya, Kepala BPBD Manafu, S.Sos., M.Si, Ketua Karang Taruna Nanang La Kaungge SKM M.Si, dan Staf Ahli Bupati Buton Bidang SDM dan Kemasyarakatan Murad, SP.
Setelah menerima vaksinasi, 8 orang yang telah divaksin langsung mendapat sertifikat untuk digunakan ketika melakukan perjalanan luar daerah, yang bersangkutan tidak perlu lagi melakukan rapid test antigen atau Swab test PCR. Bagi penerima vaksin pertama ini dijadwalkan akan menerima vaksin kedua pada 14 hari mendatang.
Sekedar informasi mekanisme pelaksanaan Vaksinasi yakni orang yang akan disuntik Vaksin harus lolos verifikasi pendaftaran melalui aplikasi. Kemudian diskrining dan anamnase. Di tahap ini calon penerima vaksin akan diperiksa secara detail termasuk ada tidaknya penyakit penyerta (comorbid). Jika ada, maka dia tidak boleh menerima vaksin.
Tahapan berikutnya adalah pemberian vaksin corona. Usai disuntik, penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 30 menit. Observasi ini untuk melihat gejala klinis yang muncul setelah pemberian vaksin atau KIPI (Kejadin Ikutan Pasca Imunisasi).
“Sebanyak 8 orang yang disuntikan vaksin Covid 19, tak ada satupun yang mengalami efek samping atau efek lain,” kata Direktur RSUD Kabupaten Buton, dr. Ramli Code. “Jadi masyarakat tidak perlu takut atau ragu dengan vaksin covid 19,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Buton, Drs. La Bakry membuka secara resmi Pencanangan Vaksinasi Covid 19 Kabupaten Buton. Kick Off Vaksin 19 tersebut dipusatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton di Desa Laburunci, Kecamatan Pasarwajo, 3 Januari 2021.
Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si dalam sambutannya berharap Vaksinasi yang merupakan rencana besar pemerintah dapat menyelamatkan dan mencegah seluruh masyarakat Indonesia termasuk masyarakat kabupaten Buton dari bahaya Virus Covid-19.
“Kita semua menyaksikan bagaimana perang di Media Sosial tentang isu-isu negative perihal Covid-19. Yakinlah bahwa ini (Vaksin) telah mendapatkan Sertivikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal kehalalan dan keamanannya,” kata Bupati Buton.
Orang Nomor satu di Buton ini berharap, setelah pencanangan vaksinasi kepada para pimpinan, tidak ada lagi isu-isu negatif yang bergulir dimasyarakat dan membentuk opini baru yang tidak sesuai dengan harapan pemerintah.
“Hari ini Wakil Bupati Buton yang direncanakan untuk divaksin pertama karena saya sendiri Bupati pernah terkonfirmasi positif sehingga tidak menjadi prioritas untuk menerima vaksin Covid-19”, ungkap Ketua DPD Golkar Buton ini.
Dikatakan Bupati, jumlah vaksin sangat terbatas kita hanya diberi kuota sekitar 1600 vaksin. Sementara warga Kabupaten Buton sebanyak 118.000 jiwa. “Saya berharap pelaksanaan vaksinasi ini berjalan lancar dan sukses guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” katanya.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, H. Jufri, SKM., MM.Kes mengungkapkan angka positif Covid-19 di Kabupaten Buton masih menunjukan kecenderungan peningkatan kasus. Data per 1 Februari 2021 keseluruhan kasus Covid-19 berjumlah 173 kasus positif dengan angka kesembuhan sebanyak 148 kasus atau 85,55 persen dan angka kematian 7 kasus atau 4,05 persen.
“Berbagai upaya preventif dan promotif dengan melakukan tracing, testing, treatment dan edukasi protokol kesehatan oleh pihak-pihak terkait dan satgas percepatan penanganan Covid-19 dari Kabupaten hingga Kecamatan”, tambahnya.
Vaksinasi akan dilanjutkan di 15 fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Buton antara lain RSUD Kab. Buton dan 14 puskesmas. (Adm)