SATULIS. COM, Buton Tengah – Beberapa pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mulai menyuntikan vaksin sinovac, salah satunya puskesmas Sangiawambulu, Sabtu (06/02/2021).
Pemberian vaksin dilakukan setelah Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sangiawambulu bersama sejumlah nakes menerima vaksin dari dinas Kesehatan Kabupaten sebanyak 3 dos yang berisikan 122 botol vaksin pada Kamis pagi (04/02/21) lalu, yang di amankan pada cold box.
Tiba sekitar pukul 10.00 Wita di puskesmas Sangiawambulu dengan pengawalan ketat Kapolsek dan anggotanya, nanti baru sekitar pukul 13.45 Wita penyuntikan vaksin dilaksanakan.
“Pagi setelah dibawa dari dinas kesehatan menuju Sangiawambulu, nanti sekitar pukul 14.45 pihak puskesmas melakukan penyuntikan vaksin,” tutur Kapolsek Sangiawambulu, Iptu La Ode Rachmat saat dikonfirmasi.
Dari amatan kami, lanjut mantan Kapolsek Mawasangka ini, dari 5 orang nakes yang mendaftar untuk di vaksin hanya 3 orang yang memenuhi syarat menerima.
“Di hari pertama vaksin, ada 5 orang nakes yang di vaksin. Awalnya mereka regis lalu di screening. Dari hasil screening 2 dinyatakan tidak bisa dilakukan vaksinasi dengan alasan kesehatan” katanya.
Sebelum berbicara lebih jauh, Iptu La Ode Rachmat kemudian menyarakan kepada media untuk melakukan konfirmasi ke pihak puskesmas agar lebih detail dalam mendapatkan penjelasan.
“Untuk soal kenapa tidak memenuhi syarat mungkin bisa langsung konfir ke tenaga medisnya atau kapus Sangiawambulu, sebab kami hanya melakukan pengawalan pendistribusian vaksin sebagai bentuk pelayanan Polri khususnya Polsek Sangiawambulu yang presisi (prediktif, responsibilty dan transparansi yang berkeadilan) sebagaimana program Kapolri yang baru,” ceritanya.
Ditempat terpisah kepala kapus Sangiawambulu, La Ode Yusni Rasid Mahdi, saat dikonfirmasi melalui via phone membenarkan bahwa beberapa nakes di Sangiawambulu telah disuntik vaksin.
“Hari pertama vaksinasi itu ada 5 orang. Tetapi yang di suntik hanya 3 orang saja, untuk 2 orangnya tidak lolos screening karena hipertensi dan hamil,” kata La Ode Yusni.
Ia menjelaskan, setelah hari pertama (Kamis 04/02/21) pihaknya kemudian melakukan vaksinasi ke 2 pada hari Jumat dan ke 3 hari Sabtu. Untuk hari ke 2 (Jumat) tenaga kesehatan yang menerima vaksin sebanyak 11 orang dari 20 lebih yang mendaftar.
“Untuk hari ke 2 yang diregis sebanyak 20 orang lebih tapi yang di suntik hanya 11 orang saja dan kasusnya masih sama dengan hari pertama hipertensi,” bebernya.
“Sedangkan untuk hari ini (Sabtu) yang diregis itu jumlahnya 14 orang, hasil screeningnya belum keluar dan kita sementara lagi kerja,” kunci La Ode Yusni (Adm).
Peliput : Arwin