Senin, November 25, 2024

Sekda Sebut SDM Inspektorat Buteng Rendah, Kepala Inspektorat : Apa Itu MCP, Baiknya Tanya Bupati

SATULIS.COM, BUTON TENGAH Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah merilis datanya ditahun 2019 lalu terkait sistem Monitoring Center for Prevention (MCP) di Sulawesi Tenggara (Sultra), yang saat itu hanya memperoleh capaian angka 56 persen.

Data tersebut sebagaiman disampaikan oleh tim Korsupgah Fungsional Korwil VIII KPK, Edi Suryanto dalam rapat monitoring dan evaluasi (monev) progres pencapaian monitoring MCP, di Ruang Pola Kantor Gubernur.

Dikatakan bahwa dari 17 Kabupaten/Kota se-Sultra, terdapat enam (6) daerah yang capaiannya dibawah angka 50 persen.

Enam (6) daerah tersebut yakni, Muna 48 persen, Buton 46 persen, Konawe Utara 46 persen, Buton Selatan 43 persen, Buton Tengah 40 persen dan Konawe Kepulauan 38 persen.

Untuk Buton Tengah (Buteng) sendiri terdapat 3 poin capaian yang dibawah 20 persen, yakni ULP, APIP dan dana desa.

Seiring berjalannya waktu, pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) terus berbenah dan mengejar ketertinggalannya agar bisa sejajar dengan daerah lain yang ada di Sultra.

Terbukti, 2020 beberapa beberapa dinas yang 2019 lalu capain hanya berada pada 20 persen (ULP dan dana desa) kini melonjak naik.

Namun pada bagian ini, ada dinas yang terkesan cuek dan belum berbenah. Capaiannya masih terbilang stagnan atau bahkah turun.

Kenyataan itu dibenarkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) H Konstatinus Bukide, saat di temui diruang kerjanya.

“Kendala yang terbesar kita saat ini atau nilai yang terendah kita ada di APIP atau Inspektorat karena memang SDM (terkait dengan personil) kita disana masih sangat rendah,” ujar Sekda Buteng, H Konstatinus Bukide, Senin(15/03/2021).

Menurutnya, solusi untuk itu mesti dilakukan penambahan SDM. Sebab jika tidak, maka dipastikan tidak akan ada perubahan.

Baca Juga :  Sambangi DPMD, Masyarakat Madongka Minta Berhentikan Anggota BPD

“Kalau yang lain itu saya kira relatif bagus. Misal macam perizinan di tahun 2019 itu nilai perizinan kita termaksud rendah. Tapi alhamdulillah ditahun 2020 itu kita genjot dan nilai mereka naik,” tambahnya.

“Sebenarnya tahun 2020 bulan November itu kita masih berada pada posisi ke-16 dari 17 Kabupaten/Kota se-Sultra, hanya pada bulan Desember kita menanjak naik. Kalau terkait nilainya saya kurang tau pasti. Kalau tidak salah dari 40 naik ke 60 persen, karena telah di terima saat ferivikasi oleh KPK. Untuk lebih baik konfirmasi ke Inspektorat langsung sebab disana adminnya,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Insoektorat, La Ode Albakri, saat di konfirmasi beberapa waktu lalu terkait capaian MCP tahun 2020 untuk Buteng dirinya mengaku tidak tahu menahu.

“Apa itu MCP, saya tidak tahu. Baiknya tanya saja ke pak Bupati dan lagian saya tidak punya data tentang itu,” ucap Kepala Inspektorat, La Ode AlBakri. (Adm)

Peliput : Arwin

Editor : Gunardih Eshaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles