SATULIS.COM, BAUBAU – Aktivitas Metro Entertainment disoal. Lahan parkir yang diduga menggunakan fasilitas umum, jam operasional dan dugaan menyediaan “wanita panggilan” jadi sorotan.
Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Penyambung Lidah Rakyat (Gempur), melalui penasehatnya, La Rizalan, kepada Satulis.com mengatakan, pihaknya sangat miris terkait penggunaan jalan atau fasilitas infrastruktur milik pemerintah untuk di jadikan tempat parkiran pengunjung. Hal ini tentunya sangat mengganggu dan mengambil hak pengguna jalan yang berkendara.
Sebagai pusat perhatian bahkan berada di tempat yang sangat strategis kata Rizal, sapaan akrab La Rizalan, pemerintah kota (Pemkot) Baubau seharusnya lebih jelih dalam melihat persoalan parkiran yang menggunakan jalanan umum, khususnya dishub Kota Baubau. Pemkot Baubau tidak boleh pandang bulu, hanya tegas pada parkiran di kawasan pertokoan.
“Sering kali parkirannya (Metro Entertainment) membludak dan menggunakan jalan umum. Baik itu pada siang hari maupun malam hari,” ungkapnya.
Menurutnya, kawasan yang sebelumnya digunakan sebagai lahan parkir, oleh Metro entertainment kini difungsikan sebagai teras Metro. Dimana pemanfaatannya untuk Cafe, tempat jual makan minum.
“Sangat di sayangkan jika salah satu tempat usaha yang terkenal, namun pihak pengelola tidak menyiapkan tempat parkiran,” ungkapnya.
Rizal juga menyoal jam operasional Metro Entertainment. Menurut dia, pada hari-hari tertentu, utamanya Kamis malam dan Sabtu malam, Metro Entertainment buka melebihi jam operasional yang telah ditentukan oleh Pemkot Baubau.
Dimana peraturan daerah (Perda) Kota Baubau no 2 tahun 2017 tentang penyelenggaraan usaha tempat hiburan malam, pada Bab VI, pasal 9 ayat 2 poin d, menegaskan waktu penyelenggara usaha tempat hiburan malam sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dijalankan mulai pukul 20.00 Wita sampai dengan pukul 01.00 Wita.
“Pemerintah harus meninjau kembali keberadaan tempat usaha di kota Baubau yang tidak memiliki parkiran atau minim parkiran agar tidak mengganggu atau mengambil hak pengguna jalan raya yang berkendara, termasuk yang melanggar jam malam,” tegas Rizal.
Ia juga menyoal dugaan penyediaan “wanita panggilan” oleh oknum dalam Metro Entertainment. Dimana tamu Karaoke yang ingin ditemani oleh wanita penghibur, dapat dipesan melalui orang dalam yang diduga karyawan. Orang dalam itu sendiri memakai kostum Metro Entertainment.
Terkait informasi penyediaan jasa “wanita panggilan”, Satulis.com coba melakukan penelusuran bersama sejumlah awak media lain dan salah satu pengacara Sultra.
Setelah memastikan room karaoke, rombongan kemudian coba memesan wanita untuk menemani karaoke. Benar saja, permintaan itu disanggupi oleh salah satu pria dengan cukuran pendek, inisial A. Pria itu diduga adalah karyawan Metro Entertainment. Dua wanita kemudian masuk room. Ditemani pria bercukuran pendek, kedua wanita itu memperkenalkan diri.
Tidak berselang lama, satu wanita kembali masuk room. Wanita itu sebelumnya berkostum Metro Entertainment. Wanita dengan inisial M itu masuk room dengan ditemani pria Inisial A, yang juga mengantar dua wanita sebelumnya.
“Bagaimana pelayanan perempuan didalam? Kalau tidak bagus, sampaikan saya,” ujar A mengkonfirmasi pelayanan wanita yang di order.
Sementara itu, Manejer Metro Entertainment, Arifan yang dikonfirmasi terkait penggunaan fasilitas umum berupa jalan untuk lahan parkir mengatakan, dalam melaksanakan usaha, pihak Metro Entertainment telah menyediakan lahan parkir.
Menurut dia, persoalan penggunaan bahu jalan sebagai lahan parkir, tidak hanya terjadi di Metro Entertainment. Tetapi juga banyak usaha di Kota Baubau yang memanfaatkan jalan sebagai lahan parkir.
Untuk jam operasional kata Arifan, pihaknya selalu tutup lebih cepat bila dibanding dengan tempat hiburan malam (THM) lain diKota Baubau.
“Saya disini tutup paling cepat. Paling lama juga bukanya sampai jam setengah dua (01:30 Wita),” jelas Arifan dikonfirmasi via Handphone, Selasa (16/03/2021).
Demikian halnya terkait penyediaan jasa wanita panggilan untuk menemani tamu dalam room karaoke, pihaknya membantah. Kalau kemudian ada kejadian seperti itu, Arifan mengaku hal itu diluar sepengetahuan pihak manajemen Metro Entertainment.
“Kalau benar ada karyawan yang lakukan itu, akan kita keluarkan,” tegas Arifan.
Sebelumnya, Ketua GMNI Kota Baubau, Bambang, mengirim rilis kepada media ini. Juga menyoal aktivitas Metro Entertainment. Hanya saja, Bambang tiba-tiba meminta media ini untuk tidak menaikkan rilis yang pernah dikirimnya berkaitan dengan Metro Entertainment. (Adm)