SATULIS.COM, BAUBAU – Usai mendampingi Presiden meresmikan Bandara Toraja dan Bandara Pantar, Menteri Perhubungan meninjau sejumlah infrastruktur transportasi yaitu : Bandara Betoambari dan Pelabuhan di Bau-bau, Sulawesi Tenggara, serta Bandara Arrung Palakka di Bone, Sulawesi Selatan pada Kamis (18/3).
Menhub mengatakan, tinjauannya ke sejumlah infrastruktur Bandara dan Pelabuhan adalah untuk menindaklanjuti aspirasi dari pemerintah daerah, yang mengusulkan dilakukannya pembangunan dan pengembangan.
“Sekitar dua minggu lalu Gubernur Sulawesi Tenggara (Ali Mazi) datang menemui saya untuk menyampaikan usulan pengembangan bandara dan pelabuhan di Sulawesi Tenggara,” kata Menhub.
Menhub menjelaskan, Pemprov Sulawesi Tenggara mengusulkan untuk melakukan perpanjangan runway atau landas pacu Bandara Betoambati di Baubau, Buton, Sultra, dari saat ini sepanjang 1800 m menjadi 2000 m. Pengembangan bandara perlu dilakukan karena adanya kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan industri di kawasan Kepulauan Buton.
Kemudian Menhub menjelaskan pula terkait dengan usulan Pemprov Sulawesi Tenggara untuk membangun pelabuhan di Buton sebagai pintu utama distribusi aspal Buton baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.
Terkait hal itu, Menhub mengungkapkan, proyek pembangunan pelabuhan di Kabupaten Buton dapat dilakukan menggunakan skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan diperlukan komitmen dari Pemerintah Daerah terkait dengan pembebasan lahannya.
Selanjutnya, Menhub juga meninjau Bandara Arrung Palakka di Bone, Sulawesi Selatan. Menhub mengatakan menyambut baik usulan dari Pemprov Sulawesi Selatan yang ingin mengaktifkan kembali Bandara Arrung Palakka, dengan melakukan pengembangan pada bandara tersebut.
“Saya hadir mengevaluasi Bandara Bone agar bisa aktif kembali. Ada dua tahap yang harus dipastikan. Pertama, memastikan bandara memenuhi aspek keselamatan dan keamanan penerbangan. Kedua, memperpanjang runway. Kami mohon bantuan pemerintah daerah, agar dapat membebaskan lahan yang diperlukan, ” tutur Menteri Budi.
Sebelumnya Pemprov Sulsel mengusulkan untuk memperpanjang runway yang saat ini hanya sepanjang 1200 m menjadi 2100 m, agar dapat didarati pesawat jenis boeing. Pemprov Sulsel memproyeksikan bandara ini menjadi gerbang utama transportasi udara bagi empat kabupaten di sekitarnya. Yaitu Bone, Soppeng, Wajo, dan Sinjai. (Adm)
Editor : Gunardih Eshaya