SATULIS.COM, JAKARTA – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti buka suara terkait penyerangan Mabes Polri Rabu petang oleh seorang wanita bersenjata. Serangan itu menurutnya tamparan bagi Polri.
“Serangan teror di Mabes Polri ini merupakan tamparan keras bagi aparatur keamanan khususnya kepolisian karena dilakukan di jantung dari komando keamanan nasional,” kata Mu’ti dalam keterangannya, Rabu (31/3).
Menurutnya, pesan yang disampaikan dari insiden itu adalah bahwa ancaman terorisme itu bukan merupakan suatu masalah yang sederhana tetapi memang merupakan masalah yang sangat serius.
“Dan tentu saja kita tidak bisa melihat itu dari sisi skalanya tetapi dari sisi apa yang dilakukan itu memberikan satu message, satu pesan yang sangat kuat bahwa ancaman terorisme ini adalah masalah yang sangat serius,” papar Mu’ti.
Atas dasar itu, menurut Mu’ti, setelah peristiwa di Makassar dan sekarang di Mabes Polri semua pihak tidak bisa memandang peristiwa itu secara biasa-biasa saja.
“Harus ada perhatian yang sungguh-sungguh dan pengamanan yang ekstra ketat, khususnya kepada kepolisian,” sebutnya.
Sebab, Mu’ti berpendapat, selain Polisi memang aparat keamanan yang berada di garis terdepan dalam penanggulangan terorisme dan berkewajiban melindungi masyarakat, tetapi Polisi juga harus melindungi dirinya sendiri.
“Ini yang memang menjadi perhatian kita semua. Sekarang tidak ada lagi alasan kita untuk saling menyalahkan, sekarang saatnya kita saling bekerja sama bagaimana ancaman terorisme ini dapat segera diatasi dan Indonesia dalam keadaan yang aman,” tutup Mu’ti.
Pelaku teror tewas di tempat setelah ditembak oleh aparat yang berjaga di Mabes Polri. Akibat insiden itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan agar seluruh jajarannya meningkatkan kewaspadaan. (Adm)
Sumber : Kumparan.Com