Sabtu, November 23, 2024

Pengepul Ikan di Buteng Minta Pengadaan Oven

SATULIS.COM, BUTON TENGAH – Sejumlah pengepul ikan teri di desa Terapung, Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta kepada Staf khusus (Stafsus) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Brigjenpol Victor Manoppo, untuk pengadaan oven.

Permintaan itu disampaikan usai KKP RI bersama tim melakukan verifikasi lapangan terkait budidaya ikan, lobster dan rumput laut.

Hal itu diharapkan sebagai upaya memperkecil dampak kerusakan produksi ikan di musim penghujan karena kurangnya paparan sinar matahari langsung pada ikan teri yang telah mengalami proses pemasakan di dapur produksi (basecamp).

Akibatnya, para pengepul ikan ditingkat desa banyak mengalami kerugian yang tidak sedikit dikarenakan ikan yang diproduksi tidak memiliki harga jual akibat menguning atau berulat.

Ini disampaikan oleh Rahim, salah satu nelayan sekaligus pengepul ikan saat menggelar audiens bersama KKP RI serta dinas Perikanan Buteng di aula kantor desa Waburense, Senin (14/06/2021).

“Setiap nelayan yang ada di desa saat puncak produksi bisa menangkap ikan teri 3-5 ton (basah) perharinya. Puncak itu terjadi dari bulan 4 hingga bulan 12. Hanya ketika musim penghujan tiba, kami para pengepul yang kesulitan saat pengolahan (pengeringan),” kata Rahim saat menyampaikan keluh kesahnya.

Menurutnya, yang menjadi momok terbesar bagi pengepul saat ini adalah curah hujan yang tinggi (musim penghujan). Jika kondisi itu tidak segera diatasi dengan teknologi, maka dapat dipastikan kesejahteraan para nelayan pun ikut terganggu.

“Tolong, tolong sekali kalau bisa di pikirkan bagaimana jalan keluar agar kami para nelayan dan pengepul di desa Terapung. Mungkin bisa diadakan oven atau semacamnya sehingga di musim puncak seperti ini tidak ada lagi ikan yang terbuang,” pintanya.

Baca Juga :  Politeknik Baubau Teken MoU Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Pemdes Kaongkeongkea

Menanggapi hal itu, stafsus KKP RI bidang pengelolaan sumberdaya perikanan mengatakan akan mempelajari lebih jauh kendala yang dihadapi nelayan.

Aspirasi atau keluhan nelayan tetap akan menjadi prioritas sebagaimana visi dari KKP RI.

“Saat ini kami baru survey, nanti kita akan dorong mana yang paling potensi dan menjadi skala peioritas,” kata Victor.

“Yang jelas pak Menteri inginkan agar nelayan itu mendapatkan manfaat yang besar dari pekerjaannya,” pungkasnya. (Adm)


Peliput : Arwin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles