SATULIS.COM, WAKATOBI- Pasca dilantik, hari ini (5 Juli 2021) Bupati Wakatobi, H. Haliana, SE mulai aktif berkantor. Diharadapan para Aparatur Sipil Negara (ASN) diotoritanya, menegaskan bahwa fingerprint (pemindai sidik jari) bukan tolok ukur paten kedisiplinan dalam bekerja.
“Jangan hanya fingerprint patokan kita untuk disiplin. Yakinlah saya akan menilai langsung kinerja semua ASN,” tegas Haliana, saat melaksanakan Apel perdana masuk kantor di halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Wakatobi.
Menurutnya, pelaksanaan tugas-tugas sebagai ASN sudah sepatutnya sebagai pengayom dan pelayan masyarakat Wakatobi secara keseluruhan. Karena sudah harusnya fokus untuk menyemban amanat rakyat. Bukan untuk mengejar profail melalui Fingerprint dalam memenuhi apsen kerena demi tambahan penghasilan pegawai (TPP).
“Saya tegaskan bahwa bukan TPP yang di prioritaskan tapi tanggung jawab ke masyarakat lebih penting. Sebab, TPP merupakan penghargaan rakyat untuk pemerintah. Jangan kita mengakali kedisiplinan, hanya karena kepentingan TPP takut terpotong, lalu mengabaikan yang kecil-kecil,” jelasnya.
Kata Haliana, saat ini dirinya juga sedang memikirkan fingerpint, kerena ada istilah yang berkembang di masyarakat bahwa gara-gara persoalan finger, ada oknum ASN hanya mengejar profail.
“Supaya tidak ada kebohongan- kebohongan tidak ada manipulasi, finger pun bukan satu-satunya untuk memaksimalkan kinerja tetapi saya akan ukur dengan cara yang lain,” tegasnya lagi.
Melalui kesempatan itu, Ia berharap kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), agar secepatnya memikirkan realisasi serapan anggaran yang saat ini masih 30 persen.
“saya berharap secepatnya untuk bisa memikirkan realisasi kemudian beberapa dinas yang belum melakukan pelelangan agar segera melaksanakannya utamanya Dana Alokasi Khusus (DAK),” harapnya. (adm)
Penulis : Arjuno
Editor : Basyarun