SATULIS.COM, BAUBAU – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Baubau gelar rapat bersama dengan Dewan Penasehat pada Kamis (22/7/2021) di aula Kantor Kementerian Agama Kota Baubau. Rapat tersebut dalam rangka membahas tentang rencana penunjukan Kawasan Sadar Kerukunan Umat Beragama (Kas KUB).
Wakil Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse selaku ketua Dewan Penasehat FKUB saat ditemui di kediamannya, Jumat (23/7/2021) menuturkan, rapat tersebut bertujuan untuk memantapkan rencana Kementerian Agama bersama Pemerintah Kota Baubau untuk membangun Kas KUB.
La Ode Ahmad Monianse juga mengungkapkan, Kawasan Sadar Kerukunan Umat Beragama tersebut merupakan sebuah role model, atau sebuah patron untuk membangun sebuah Harmoni di dalam sebuah kawasan tertentu. Di mana dalam kawasan tersebut, didiami oleh lebih dari satu agama atau satu etnis maupun golongan.
“Jadi, bagaimana kita menata sebuah kawasan yang heterogen ini menjadi Harmoni, dan ini seiring dengan semangat yang didengungkan oleh Bapak Wali Kota kita. Yaitu PO-5, Pomamasiaka, Popiapiara, Poangkaangka taka, Pomaemaeaka, dan Poninci-binciki kuli,” tuturnya.
Ditambahkan, dalam rencana tersebut, pihaknya menetapkan dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Lea-lea dan Kecamatan Bungi. Pihaknya menilai, dua kecamatan tersebut merupakan kawasan heterogen, sehingga dipandang layak untuk dijadikan Kawasan Sadar Kerukunan Umat Beragama.
“Kebetulan di Kecamatan Lea-lea memang di sana ada dua Agama, kemudian ada keragaman etnis. Namun yang paling heterogen itu sebenarnya justru di Kecamatan Bungi, di sana ada beberapa Agama, lebih dari 2 agama yaitu ada Islam, Nasrani, dan agama Hindu. Dari aspek etnis juga, ada Muna ada Bugis ada Toraja ada penduduk asli,” imbuhnya.
Untuk itu Wakil Wali Kota berharap, dengan adanya penetapan Kawasan Sadar Kerukunan Umat Beragama, Harmoni di kawasan tersebut akan tetap terjaga. Pasalnya, perbedaan-perbedaan tersebut kerap dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu sehingga sangat rentan dengan gesekan.
“Sehingga kalau ada ketahanan dari kawasan itu, melalui sebuah kesadaran bersama dari masing-masing kelompok, untuk mempertahankan Harmoni dan kedamaian itu, maka sudah dapat kita pastikan tidak akan mungkin bisa dikoyak oleh orang-orang yang punya kepentingan lain,” ujarnya.
La Ode Ahmad Monianse juga mengatakan, di Kas KUB tersebut akan dibentuk kader-kader PO-5 dari tokoh-tokoh berpengaruh masing-masing kelompok etnis maupun kelompok agama. Tujuan dari kader-kader tersebut adalah unutuk menjadi fasilitator Kerukunan Umat Beragama yang akan terus memotivasi masyarakatnya, untuk senantiasa menjaga kedamaian dan keharmonisan.
“Maka kita sangat berharap, program ini akan menjadi contoh, baik di kawasan itu maupun di kawasan lain yang mungkin saja agama sama tapi mungkin dari etnis atau golongannya berbeda-beda. Maka kita belajar bagaimana menata itu, karena kunci dari keberhasilan pembangunan adalah terciptanya rasa aman dan damai,” harapnya.
“Karena kita sadar betul bahwa Daerah ini hanya bisa kita bangun dalam suasana damai, aman, tentram, dan harmonis. Karena kalau kedamaian, keamanan, dan kerukunan serta keharmonisan dalam sebuah daerah terwujud maka dalam membangun kita lebih konsentrasi,” lanjutnya
Lebih lanjut La Ode Ahmad Monianse mengungkapkan, jika tidak ada aral melintang, program Kas KUB tersebut akan dilaunching pada bulan Agustus mendatang. Untuk itu, dalam waktu dekat, pihaknya akan konsultasikan rencana tersebut dengan Wali Kota Baubau Dr. H. AS Tamrin, MH. sekaligus meminta kesediaan Wali Kota untuk melauncing program Kas KUB tersebut.
“Jadi hasil rapat ini kita akan konsultasikan dulu dengan Bapak Wali Kota, karena kita harus meminta pertimbangan beliau. Insya Allah di bulan Agustus mendatang kita akan launching, kebetulan itu adalah momen hari kemerdekaan. Tentu kita akan menunggu kesiapan Bapak Walikota, kira-kira hari apa kesiapan beliau untuk melaunching program ini,” pungkasnya. (Adm)