SATULIS.COM, BAUBAU – Wakil Wali Kota (Wawali) Baubau La Ode Ahmad Monianse menekankan pentingnya sinergitas antara stakeholder, untuk mendukung SKIPM Baubau dalam membangun Zona Integritas Menuju WBK/WBBK. Pasalnya, tanpa adanya sinergitas, semua apa yang disepakati dalam Pencanangan Pembangunan Zona Integritas tersebut agak sulit untuk tercapai.
Hal tersebut disampaikan La Ode Ahmad Monianse melalui sambutannya, saat menghadiri acara Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bebas Melayani (WBK/WBBK), oleh Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (SKIPM) Baubau, yang diselenggarakan di aula SKIPM Baubau, Kamis (30/9/2021).
“Pemerintah Kota Baubau tentunya sangat memberikan dukungan dan apresiasi yang tinggi, terhadap Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM oleh SKIPM ini. Karena Institusi ini sangat dibutuhkan di Kota Baubau, mengingat perannya yang begitu penting. Dua di antaranya ialah sebagai pengendali sumber daya dan sebagai lembaga legitimasi,” ujar La Ode Ahmad Monianse.
Namun demikian, La Ode Ahmad Monianse menyadari, kedua tugas utama tersebut sangat rentan terhadap upaya penyimpangan. Untuk itu, perlu adanya instrumen-instrumen yang disusun dan disepakati bersama, sebagai pendukung untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan kewenangan. Selain itu, dukungan serta sinergitas dari stakeholder juga sangat dibutuhkan.
“Untuk mendukung Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM ini tentu tidak bisa terlepas dari peran stakeholder lainya. Karena boleh jadi kita punya komitmen yang kuat di SKIPM ini, namun kemungkinan besar akan ada pihak-pihak tertentu yang ingin mendapatkan keuntungan lain, dan dapat mempengaruhi komitmen yang telah kita sepakati bersama ini,” tuturnya.
Melanjutkan pesan Wali Kota Baubau Dr. H. AS Tamrin MH, La Ode Ahmad Monianse menekankan, agar pencanangan Pembangunan Zona Integritas WBK/WBBK tersebut tidak hanya sekedar seremonial, atau hanya menjadi dokumen yang tertandatangani. Namun lebih dari pada itu, agar dapat menjadi acuan dalam memberikan pelayanan prima dan efektif kepada masyarakat.
“Karena pada akhirnya, hasil yang dapat dilihat dari besarnya komitmen pimpinan bersama staf di SKIPM ini adalah meningkatnya pelayanan publik. Itulah yang akan terlihat, dan masyarakat hanya akan melihat sejauh mana perubahan mendasar dalam memberikan pelayanan publik. karena ini adalah salah satu institusi pemerintah, sebagai ujung tombak pelayanan,” tuturnya.
Ditambahkan, dalam Pencanangan Pembangunan Zona Integritas tersebut, terdapat enam komponen pengungkit yang menjadi kesepakatan bersama. Enam komponen pengungkit tersebut adalah, Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
“Ujung dari enam komponen pengungkit itu adalah peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat. Olehnya itu maka, kami dari Pemerintah Kota Baubau sangat mendorong keinginan kuat dari SKIPM dalam mencanangkan Pembangunan Zona Integritas WBK dan WBBM ini. Mudah-mudahan praktik kerja yang baik dari SKIPM Baubau ini akan menjadi contoh bagi institusi yang lain,” imbuhnya.
Lebih lanjut La Ode Ahmad Monianse mengungkapkan, Pencanangan Zona Integritas tersebut sangat sejalan dengan apa yang telah dicita-citakan oleh Wali Kota Baubau, yang telah tertuang dalam Visi Misinya pada RPJMD Kota Baubau. Di mana, Dr. H. AS Tamrin, MH. memiliki cita-cita besar untuk menjadikan Baubau sebagai Kota yang Maju, Sejahtera, dan Berbudaya.
Cita-cita besar ini didukung dengan enam Misi, yang beliau sebut dengan Misi “Tampil”, yaitu Tertib, Aman, Maju, Populer, Indah dan Lancar. Untuk itu kami atas nama Pemerintah Kota Baubau sangat mengharapkan agar semua komitmen yang kita bangun bersama ini, benar-benar dijadikan pedoman dalam menjalankan tugas pelayanan di Kota ini,” tutup La Ode Ahmad Monianse. (Adm)