Sabtu, November 23, 2024

Jadikan Bawang Merah Komuditas Unggulan, Kawal Pembibitan Hingga Hasilkan Produk Olahan

SATULIS.COM, BUTON SELATAN – Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Buton Selatan (Busel) dibawah kepemimpinan Bupati H La Ode Arusani berkomitmen mamajukan Busel dari berbagai sektor, salah satunya bidang pertanian. Pengembangan bawang merah jadi salah satu komuditas unggulan, terus dikembangkan. Selain memberikan penyuluhan dan bantuan bibit, Pemda Busel juga ikut mengintervensi hingga pada pembuatan prodak olahannya.

Saat ini, tiga dari tujuh Kecamatan jadi fokus pengembangan. Masing-masing Kecamatan Batauga, Sampolawa dan Lapandewa. Para petani bawang merah dikecamatan itu, telah diberikan bantuan bibit bawang merah. Arusani terjun langsung menyerakan bantuan bibit bawang merah itu.

Untuk Desa Handea, Kecamatan Sampolawa, sebanyak 6.800 kg bibit bawang merah diserakan kepada tiga kelompok tani. 4.600 Bibit jahe juga ikut diserahkan pada 146 petani di Desa Handea. Sedangkan di Desa Windu, sebanyak 5.440 kg bibit bawang merah diserahkan kepada dua kelompok tani, dengan luasan lahan mencapai 8 hektar.

Arusani berharap bantuan bibit ini bisa menhasilkan panen yang melimpah. Dengan hasil panen yang banyak, perekonomian keluarga bisa berkembang.

Namun demikian, keberhasilan petani juga menjadi tanggung jawab instansi teknis. Oleh karena itu, orang nomor 1 di Busel ini meminta Dinas Pertanian untuk melakukan pendampingan kepada Kelompok tani.

Bupati Busel, Arusani menyampaikan arahannya usai penyerahan simbolis bibit Jahe merah, Bawang Merah, BLT DD dan peletakkan batu pertama jalan tani Desa Hendea

Bupati Busel, La Ode Arusani mengatakan, keberhasilan pembangunan pertanian di Kabupaten Buton Selatan, terletak pada kekuatan para petani dan penyuluh pertanian serta stakeholder lain yang saling bersinergi.

Lebih lanjut Bupati Buton Busel mengatakan, kesejahteraan petani merupakan salah satu tujuan utama. Maka pemerintah daerah dalam kurun waktu 2 tahun terakhir berupaya memberikan bantuan sarana usaha tani, melalui bantuan bibit tanaman.

“Bantuan bibit bawang merah harus ditanam dan dibudidayakan dengan baik. Mudah mudahan bawang merah ini bisa tumbuh banyak dan berkelanjutan di tanah Buton selatan ini, bisa melebihi daerah lainnya,” kata Ketua PDIP Busel ini.

Baca Juga :  Gubernur Ali Mazi Usulkan Buton Jadi Jalur Wisata Dunia

Orang nomor satu di buton selatan ini juga mengatakan, karakteristik tanah yang dimiliki Busel dapat mendukung pertumbuhan bawang merah dengan baik. Dari itu politisi PDIP ini berharap agar penyuluh pertanian dapat berinovasi dan selalu mengembangkan kemampuannya, berdedikasi yang tinggi dalam membina dan mendampingi para petani.

Karena dalam pembangunan pertanian yang utama diperlukan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dikatakannya dengan adanya SDM yang berkualitas, maka penyuluh bisa menciptakan petani-petani hebat melalui bimbingan penyuluh ke petani.

Bupati Busel, La Ode Arusani menyerahkan bibit bawang mera kepada salah satu petani

“Dengan adanya bimbingan dari penyuluh, semoga petani bisa mengubah pola pikir, keterampilan dan sikapnya dalam bertani, sehingga selalu berorientasi untuk meningkatkan pendapatannya,” katanya.

Oleh karena itu lanjut Arusani, petani hendaknya diberikan materi yang sejelas jelasnya tentang budidaya bawang merah. Mulai dari penyiapan lahan sampai dengan proses pasca panen. Sehingga produk siap dipasarkan lokal, nasional.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Busel, L.M Idris mengungkapkan, untuk tahun anggaran 2021 ini, Busel mendapatkan 20,4 ton kg bibit bawang yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), untuk delapan kelompok tani dengan luas lahan 30 Ha. Bantuan ini tersebar di tiga kecamatan yakni Batauga, Sampolawa dan Lapandewa.

Trend Positif, Petani Busel Hasilkan 275 Ton Bawang Merah Per Bulan

Usaha dan ikhtiar Pemkab Busel dibawah kepemimpinan Bupati Arusani menempatkan bawang merah sebagai komoditas unggulan daerah dari sektor pertanian, mulai menunjukkan hasil. Para Petani bawang merah yang tersebar di tiga kecamatan, mampu menghasilkan bawang merah hingga 275 ton per bulan, dengan luasan lahan seluruhnya 74 hektar.

Kadis Pertanian Busel, LM Idris

Kepala Dinas Pertanian Busel, LM Idris mengungkapkan, 74 hektar lahan yang menjadi sentra bawang merah Busel tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Lapandewa, Kecamatan Batauga dan Kecamatan Sampolawa.

Baca Juga :  Ingin Jadi Eksportir Muda di Kepton, Ini Peluangnya

“Berarti, tiap satu hektar lahan pertanian menghasilkan panen 10 hingga 11 ton bawang merah. Di Kecamatan Batauga kita ada 11 hektar, Lapandewa 48 hektar dan Sampolawa 15 hektar lahan yang dijadikan lokasi penanaman bawang merah,” rincinya.

Menurut Idris, hasil panen petani bawang ini tidak terlepas dari dukungan bibit, pupuk dan lahan yang subur. Persoalan bibit, diakui bahwa selama ini masih masih mengandalkan dari luar daerah. Oleh karena itu, saat ini pemerintah berupaya memanfaatkan potensi bibit lokal yang ada di Kecamatan Lapandewa.

“Memang saat ini kita masih mengandalkan bibit bantuan dari Pemprov Sultra. Tapi kita juga telah memiliki penangkaran bibit bawang merah yang dipusatkan di Kecamatan Lapandewa,” tutur Idris.

Dengan hasil panen yang melimpah ini lanjut Idris, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan para petani bawang merah. Dia menjelaskan, sejauh ini Busel memang bukan merupakan daerah sentra utama produksi bawang merah di Sultra pada umumnya. Meski demikian, petani Busel justru menorehkan prestasi tersendiri dengan berhasil menjadi pioner pengembangan benih bawang merah.

Produk Olahan Bawang Merah Busel Mulai Trend

Sebagaimana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di beberapa desa di Kecamatan Sampolawa dan Lapandewa, menjadikan bawang merah sebagai produk unggulan yang dikemas dalam berbagai kemasan. Hal ini tentu menjadi salah satu upaya untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.

Melalui Kelompok Pemuda DZ Group dan BUMDes Windu Makmur, telah menampung hasil panen bawang petani dan mengolahnya menjadi beberapa olahan yang memiliki nilai ekonomis berupa kerupuk bawang dan bawang boreng.

Upaya BUMDes itu menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Buton Selatan (Pemkab Busel), khususnya Bupati Busel, H. La Ode Arusani. Bupati Arusani pun meminta agar BUMDes bersinergi dengan Pemkab, sehingga upaya peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya petani bawang bisa lebih maksimal.

Baca Juga :  Wujudkan Revolusi Mental, Polima Masuk Kurikulum Sekolah

“Tidak hanya Windu Makmur, desa-desa lain juga di Busel agar BUMDesnya bisa lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan potensi yang ada di desa. Sehinga ekonomi masyarakat bisa meningkat,” tukasnya.

Menurut Arusani, memberikan informasi tentang apa saja yang Khas dibuton Selatan, adalah bagian tugas seluruh elemen masyarakat Buton selatan. Salah satunya adalah Bawang Goreng DZ Khas Lande BUSEL.

Oleh-oleh Khas Buton Selatan ini, trand dimasyarakat. “Jangan ragu memberikan dan menawarkan Bawang Goreng DZ khas Lande kepada mereka yang datang berkunjung ke Busel sebagai ole-ole. Begitu juga sebaliknya ketika kita bepergian ke daerah lain, bawah prodak kita sebagai hadia,” himbau Arusani.

Dikatakan Arusani, sebagai masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Buton selatan, harus berbangga. Selama ini hanya bisa mengomsumsi produk diluar dari daerah, tapi hari ini sudah dapat mengonsumsi produk lokal sendiri dan masyarakat diluar daerah juga dapat mengonsumsinya.

Pada sisi lain, juga dapat bermanfaat bagi petani bawang merah dimana produk ini diproduksi. Petani bawang merah tidak lagi capek-capek menjualnya dipasar dan juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. ***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles