Sabtu, November 23, 2024

Bangun Enam Lumbung Pangan, Target Program P2L Jadi Agro Wisata Baru

SATULIS.COM, BUTON SELATAN – Pemerintah Kabupaten Buton Selatan (Busel) dibawah kepemimpinan Bupati H La Ode Arusani terus berinovasi untuk memajukan Busel. Tidak hanya pada sisi pembangunan fisik, sejumlah sektor yang berpotensi dan menjadi andalan, terus dikebut. Mulai dari promosi budaya, pariwisata, sampai dengan bidang pertanian guna menjaga ketahanan pangan.

Bupati Busel, Arusani memaparkan, di tahun 2021 ini, pihaknya telah membangun lumbung pangan disejumlah Kecamatan. Masing-masing Kecamatan Lapandewa, Sampolawa, Kadatua, Siompu, Siompu Barat dan Batuatas. Pembangunan lumbung pangan di enam kecamatan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Tujuannya, untuk dijadikan sebagai gudang pangan guna menjaga ketersediaan pangan di wilayah Busel pada umumnya agar tidak kurang,” sambungnya.

Dikatakan Arusani, selain pembangunan lumbung pangan, tahun ini Pemkab Busel juga mendapat dana Dekon melalui program pekarangan pangan lestari (P2L). Program ini untuk ibu-ibu yang mempunyai keinginan dan talenta berkebun sayuran dan memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang selama ini tidak pernah digunakan.

Disamping itu, program ini juga untuk meningkatkan pendapatan keluarga di masa pandemi virus covid-19 dan menjaga agar ibu-ibu tetap dalam keadaan sehat dalam mengelola kebun mereka dan sekaligus bisa mengadakan interaksi sosial dengan sehat satu sama lain.

“Tahun ini ada lima titik dari program P2L (pekarangan pangan lestari), yaitu di Desa Burangasi, Katilombu, Majapahit, Marawali dan Desa Kaofe, yang mana kelompok P2L telah melaksanakan panen beberapa kali. Diharapkan program ini harus sustanable pada tahun-tahun yang akan datang sehingga masyarakat tetap menjaga kondisi ekonomi keluarga dan dapat mengkonsumsi sayuran yang sehat dan aman,” ujarnya.

Program P2L lanjut Arusani, akan terus dikembangkan menjadi salah satu agro wisata atau ODTW (obyek daya tarik wisata) baru, sehingga kawasan tersebut dapat memberikan multiplayer effect dan possitive inpact buat seluruh masyarakat Busel.

Baca Juga :  Mudik Pakai Bodi Batang, Puluhan Mahasiswa Busel Telah Dikarantina dan Diperiksa Kesehatannya

Selain itu, ia juga berharap pada Tahun 2022 proram P2L akan ditambah beberapa titik agar bisa meningkat jumlahnya dan saling berdekatan.

Bentuk Kelompok Wanita Tani

Untuk menyukseskan program itu, pembentukkan Kelompok Wanita Tani (KWT) telah dilakukan. Bantuan terhadap KWT juga di kucurkan untuk program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Tujuannya agar ekonomi masyarakat bisa tumbuh. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar bantuan yang telah diberikan dijaga dan dikembangkan.

“Selaku pemerintah daerah, kami telah menyahuti usulan masyarakat. Jadi, ketika sudah diberikan bantuan, harap dijaga dan kembangkan lagi,” ujar Arusani.

Dikatakan Arusani, bantuan P2L sangat berkaitan dengn kebutuhan rumah tangga berupa sayuran. Jika dikelola dengan baik dan benar pasti akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat itu sendiri.

“Karena untuk kebutuhan sayur masyarakat tidak perlu lagi bergantung dengan pasokan dari luar, masyarakat sudah bisa belanja sayur hasil dari tanaman kelompok ini,” paparnya.

Selain itu, Arusani juga meminta dinas terkait yakni Kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian untuk melakukan pendampingan kepada kelompok masyarakat agar bisa berhasil dan berkembang.

Bantuan P2L yang diberikan kepada KWT masih dalam bentuk dana, masing-masing sebesar Rp. 60 juta yang langsung ditransfer ke rekening kelompok. Satu kelompok beranggotakan 30 orang.

Gandeng BNI Kucurkan Kartu Tani

Dinas Pertanian Kabupaten Buton Selatan (Busel) terus melakukan penyempurnaan penggunaan kartu tani bagi kelompok tani. Kartu tani dirancang khusus untuk mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sekaligus berfungsi sebagai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang sudah bekerjasama dengan BNI.

Kepala Dinas Pertanian L M Idris, mengatakan penerima kartu tani adalah para petani yang tergabung dalam kelompok tani. Lalu kemudian mengusulkan kebutuhan pupuknya dalam kegiatan usaha taninya.

Baca Juga :  Buka Musrembang, Bupati La Bakry Tegaskan Aspal Buton Akan Jadi Primadona

“Katakan, di dalam satu kelompok tani itu anggotanya ada 20 orang tetapi yang membutuhkan pupuk ada 5 orang itulah yang akan mendapatkan kartu tani,” ujarnya.

Kelompok tani yang tidak mengusulkan kartu tani melalui elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), akan membeli pupuk tani dengan harga yang sangat mahal. Untuk itu kartu tani diberikan kepada kaum petani yang diterapkan oleh Kementrian Pertanian (Kementan) agar tepat sasaran.

Kata dia, pengurusan kartu tani sudah bisa diakses melalui online. Masing-masing kecamatan di Busel sudah memiliki admin untuk membantu kelompok tani dalam pengurusan kartu tani.

Penyebaran kartu tani di Kabupaten Buton Selatan sudah mencapai 1.085 dari total kurang lebih 5.500 orang petani yang terdaftar di Dinas Pertanian. Peyebaran kartu tani di wilayah Kabupaten Buton Selatan di antarannya ada di Kadatua, Batu Atas, Siompu, Siompu Barat, Batauga dan yang terbanyak berada di Delapandewa.

L M Idris berharap kedepannya agar para kelompok tani sudah memiliki kartu tani dalam memudahkan para pelaku usaha tani untuk mendapatkan pupuk yang bersubsidi sekaligus meningkatkan produksi hasil tani yang ada di wilayah Kabupaten Buton Selatan. (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles