Budidaya Udang Vaname Sukses, Pemda Wakatobi Gelar Panen Parsial

172
Ketgam : Bupati Wakatobi H Haliana SE saat melakukan panen parsial udang vaname di pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) atau Sentra Bisnis Perikanan Terpadu (SBPT), Desa Numana, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel). Foto : Arjuno/satulis.com

SATULIS.COM, WAKATOBI – Uji coba budi daya udang vaname di kabupaten Wakatobi sukses dilakukan hal tersebut di tandai dengan dilakukannya panen parsial udang vaname di pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) atau Sentra Bisnis Perikanan Terpadu (SBPT), Desa Numana, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel) tempat pembudidaya udang vaname Jum’at (4/2/2022).

Bupati Wakatobi H Haliana SE dalam sambutannya menyampaikan bahwa budi daya Udang Vaname di kabupaten Wakatobi akan menjadi komoditas yang baru dimana Wakatobi selama ini dikenal sebagai tempat wisata, sehingga tidak akan mungkin ada tambak.

- Advertisement -

“Meski banyak yang mengatakan bahwa Bupati Wakatobi terlalu berani melakukan uji coba udang Vaname di Kabupaten Wakatobi,” ujar.

Menurutnya panen parsial udang vaname juga salah satu bukti bahwa laut wakatobi yang terbaik di Sultra pasal sisi waktu panen yang begitu cepat dari biasanya yang menelan waktu normal 65 hari.

Namun di Wakatobi hanya butuh waktu 58 hari sudah harus dilakukan dipanen dan normalnya bobot udang Vaname baru mencapai 140 ekor per kilogram, namun Udang Vaname di Wakatobi sudah mencapai angka 98-100 ekor per kilogram. Satu kilogram pakan menghasilkan satu kilogram udang dengan tingkat kehidupan yang cukup besar.

Disamping itu juga kelebihan dari budidaya udang Vaname, tidak merubah fungsi paten, tidak mendegradasi fungsi pantai bahkan tidak mendemotisasi atau mengurangi lahan tutupan terutama bakau. Justru kelebihannya dapat memanfaatkan lahan yang nyaris tidak dapat ditumbuhi apapun.

“Misi kita menjadikan Kabupaten Wakatobi sebagai Kabupaten konservasi maritim yang sentosa maka udang Vaname ini adalah salah satu pengembangan komoditas perikanan kita yang betul-betul ramah lingkungan dan sustainable. Udang ini bukan udang yang kita pelihara tapi esensinya yang dipelihara adalah kualitas air laut,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kakanwil Kemenkumham Sultra, Pemda dan DPRD Wakatobi Teken Nota Kesepahaman

Sementara itu Direktur SP Communnity Supriansyah menjelaskan sebenarnya belum waktunya untuk dilakukan panen parsial, namun mengingat pertumbuhan udang yang begitu cepat, serta didukung kualitas air dan lingkungan Wakatobi yang sangat bagus sehingga dilakukan panen parsial.

“Harusnya normal panen parsial kita itu nanti di tanggal 12 Februari 2022,” paparnya.

Lebih lanjut Supriansyah berujar, jika sebagian diangkat, karena dua minggu kemudian itu sudah kepala tujuh (70 ekor per kilogram), hari ini size 100 ekor perkilo. Dua minggu kemudian itu sudah kepala lima.

“Dua minggu kemudian kita panen total. Dengan provit diangka 48 persen. Sudah kami total harganya sampai panen sekira Rp72 juta lebih. Dengan biaya operasional sampai panen itu Rp34 juta jadi kelebihannya itu sekira 48 persen. Bulan Maret kita panen total. Keseluruhan dari panen parsial sampai panen total itu sekira 960 kilogram,” terangnya. (Adm)

Penulis : Arjuno

Komentar