Jumat, November 22, 2024

Kadis Kominfo Sultra: Bukan Adu Jotos, Saya Dimaki dan Dipukul Kepala Bapenda

SATULIS.COM, KENDARI – Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Sulawesi Tenggara (Sultra), Ridwan Badallah mengaku dirinya dimaki dan dipukul oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sultra, Yusuf Mundu. Peristiwa pemukulan tersebut terjadi menjelang pembukaan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 yang dipusatkan di pelataran Masjid Al Alam Kota Kendari, Sultra oleh Presiden Joko Widodo.

Akibat pemukulan tersebut, bibir Ridwan Badallah pun mengalami luka robek pada bagian bibir atas dan mengeluarkan darah. Tak terima, ia pun melaporkan kejadian tersebut di Polres Kendari dengan laporan polisi No: STPL/79/II/2022/RES KENDARI.

Saat dikonfirmasi awak SATULIS.COM, Ridwan Badallah menceritakan kronologis kejadiannya. Saat itu, dirinya dan Yusuf Mundu beserta beberapa orang lainnya tengah berfoto bersama sebelum acara pembukaan sekira pukul 09.0p WITA. Nah, usah berfoto, Yusuf Mundu kemudian melontarkan candaan kepada dirinya.

“Dia (Yusuf Mundu) bilang kalau dia jadi Inspektur Pengawas, Kadis Kominfo pertama yang akan dia follow-up, akan saya nonjob,” jelas Ridwan menirukan perkataan Yusuf Mundu via telepon selulernya, Rabu (09/02/2022).

Karena menganggap apa yang disampaikan itu hanya sebagai candaan, Ridwan kemudian menjawab dengan menyampaikan salah satu keberhasilannya terkait penyerapan anggaran yang menduduki peringkat kedua diantara seluruh instansi lainnya. Tapi, apa yang disampaikan oleh Ridwan justru kembali dijawab dengan sindiran, bahwa Dinas Kominfo dibawah kepemimpinannya hanya bisa menghabiskan anggaran tanpa ada penghasilan dari PAD.

“Katanya Dinas Kominfo tidak ada penghasilannya. Terus saya jawab, tahun ini bisa ada penghasilan. Karena pengelolaan billboard akan saya ambil alih karena sudah disetujui, tapi dia (Yusuf Mundu) marah,” tambahnya.

Bukan hanya dirinya yang mendapat sindiran dari Yusuf Mundu. Kepala BPBD Sultra, Muhammad Yusuf tak luput dari sindiran Yusuf Mundu saat Yoker (sapaan akrab Kepala BPBD) mencoba meluruskan apa yang disampaikan Yusuf Mundu.

Baca Juga :  Tingkat Kekerasan Terhadap Anak dan Wanita di Sultra Menurun

“Dia kasih tahu Yoker tidak usah banyak bicara kamu. Kamu itu jadi Kadis tidak lewat assesment tes. Kamu itu nanti kalau siapapun yang jadi gubernur ko merapat. Yoker sempat tersinggung, tapi dia diam saja,” jelasnya.

Ketersinggungan Ridwan memuncak ketika Yusuf menyinggung latar belakangnya sebelum menjadi Kepala Dinas. Seperti diketahui, Ridwan sebelum menjadi Kepala Dinas, sempat menjadi guru. Karena memiliki latar belakang seorang guru, Yusuf menilai dirinya tidak tahu apa-apa dalam memimpin instansi.

“Karena sudah sebut-sebut guru, saya juga tersinggung. Saya sampaikan, bos kaki ku ini masih kuat, masih bisa sampai di kepala. Habis bicara begitu saya pergi, dia kejar saya dan pas saya balik dia langsung pukul, pecah mulut ku. Dia pukul satu kali terus ada yang lerai. Saya langsung ambil laptop ku baru saya pergi,” pungkasnya.

Ridwan mengaku sejak kejadian, tidak ada itikad baik yang diperlihatkan oleh Yusuf Mundu. Sebaliknya, Ridwan menilai Yusuf justru melakukan pembohongan publik dengan memberikan keterangan yang tidak benar kepada media.

“Katanya, dia (Yusuf) cuma tampar saya, terus dia bilang saya mau kasih makan dia sepatu. Yang jadi pertanyaan darimana bahasa makan sepatu itu? Saya tida pernah bicara begitu. Kan gila itu orang (Yusuf). Awalnya saling bercanda, tapi kalau sudah lakukan pemukilan sudah pidana itu. Sebentar rencana saya mau ketemu juga Pak Gubernur,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Bapenda Sultra, Yusuf Mundu saat dikonfirmasi lewat telepon selulernya oleh awak SATULIS.COM enggan untuk memberikan komentarnya.

“Sudah mi,” katanya singkat dan langsung menutup telepon.

Penulis : Hariman

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles