SATULIS.COM, BAUBAU – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sultra ke-XIV akan dipusatkan di Kota Baubau dan Kabupaten Buton. Sebagai tuan rumah bersama, tentunya segala sesuatunya sudah dipersiapkan dengan matang. Apalagi, pelaksanaannya tidak lama lagi, yakni November 2022 mendatang. Sebagai tuan rumah, Kota Baubau sendiri kebagian 25 cabang olahraga (cabor) dari total 42 cabor. Sisanya, menjadi milik Kabupaten Buton.
Seperti yang diungkapkan Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga yang diwakili oleh Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Maaruji. Dengan waktu yang sudah tak lama lagi, segala kebutuhan, termasuk sarana dan prasarana pelaksanaan 25 cabor tengah diselesaikan. Dalam rangka mensukseskan pentas Olahraga empat tahunan itu, koordinasi semakin intens dilakukan antara kedua tuan rumah dan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi.
Meski sampai saat ini, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi belum juga melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda), Porprov tetap menjadi perhatian utama. Bahkan, di sela-sela persiapan Musda KONI Sultra, pengurus KONI tetap menyampaikan tuan rumah untuk terus berbenah memperbaiki sarana dan prasarana Olahraga. Pasalnya, dalam waktu dekat, KONI Sultra juga akan turun langsung melakukan peninjauan lapangan terkait kesiapan Kota Baubau dan Kabupaten Buton sebagai tuan rumah bersama.
“Kita di Baubau sudah siapkan GOR yang di anggarkan Rp5 miliar dari propinsi. Kolam renang yang di anggarkan Rp15 miliar dari propinsi. Sarana lomba dayung yang di siapkan sekitar Rp4 miliar. Termasuk cabor apa bela diri, basket, sepak takraw, dan sepak bola,” ungkapnya.
“Kan nanti ada yang turun, meninjau apakah ini layak dan tidak layak, dan kita harus siap, tidak boleh tidak. Karena kita sudah ditunjuk untuk melaksanakan Porprov di kota Baubau,” sambungnya.
Ia juga menuturkan, jika dilihat dari sejarah, bukan baru pertama kali Kota Baubau ditunjuk sebagai tuan rumah. Di tahun 1983, saat itu Kota Baubau masih berstatus sebagai Kabupaten Buton ditunjuk pertama kali sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda). Bahkan, saat itu yang meresmikan langsung pentas Olahraga tingkat provinsi itu adalah Menteri Olahraga yang kala itu dijabat oleh Abdul Gafur.
“Karena ini kegiatan nasional, pemerintah kota harus bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan olah raga. Dan, dengan cara apa keuangan pemerintah kota harus kita laksanakan, jadi ini ke kedua kalinya,” tutup Maaruji.
Penulis : Firman
Editor : Hariman