SATULIS.COM, WAKATOBI – Puluhan masyarakat dan pemuda Kabupaten Wakatobi yang tergabung dalam Lembaga Advokasi Hak Asasi Manusia (Ledham) Internasional mengelar aksi demonstrasi di depan kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Wakatobi, Kamis ( 10/3/2022)
Gerakan tersebut guna mendesak Bupati Wakatobi, Haliana untuk melakukan evaluasi kepada seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemda Wakatobi. Mereka menilai para kepala OPD tidak produktif, sehingga mengakibatkan turunnya APBD Wakatobi sebesar Rp68 Milyar di tahun 2022 ini.
“Ini menandakan tidak produktifnya SKPD- SKPD yang ada terhadap pemenuhan kebutuhan wakatobi. Olehnya itu, Bupati Wakatobi dihimbau dalam waktu 5 x 24 jam untuk mengoreksi seluruh SKPD yang ada di Wakatobi, yang mana tidak bisa kerjasama dengan kebijakan Bupati,” tegas Alimunir.
Lebih lanjut, Alimunir kedatangan Ledham bukan karena persoalan KONI atau karena perbedaan sikap politok. Tetapi, semata-mata untuk kepentingan Wakatobi kedepan. Menurutnya, pemerintahan di Wakatobi akan baik dijalankan jika atasan dan bawahan berjalan searah.
Bupati Wakatobi, Haliana yangenerima masa aksi mengatakan, evaluasi kinerja para kepala OPD terus dilakukan setiap harinya. Apalagi dalam setiap rapat yang dipimpinnya untuk bekerja lebih baik. Jika tidak mampu, maka mundur adalah pilihan terbaik. Karena yang perlukan adalah orang yang mempunyai nilai kinerja, bukan persoalan warna, kedekatan atau lainnya.
Terkait penurunan APBD Wakatobi di tahun 2022, sebesar Rp68 Milyar, kata Haliana itu disebabkan oleh tiga hal. Pertama, karena program Hibah Jalan Daerah (PHJD) yang sudah berhenti. Anggaran PHJD sendiri kurang lebih sebesar Rp29 milyar. Kedua, berkurangnya Dana Insentif Daerah (DID) yang berkurang Rp30 milyar. Terakhir, Dana Desa (DD) yang berkurang hingga Rp9 milyar .
“Ini terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Baik darah, kementerian maupun lembaga,” tutupnya.
Penulis : Arjuno
Editor : Hariman