SATULIS.COM, WAKATOBI – Angka kemiskinan di Kabupaten Wakatobi meningkat. Kenaikan tersebut memang tidak signifikan, 14,31 persen menjadi 14,91 persen. Naiknya angka kemiskinan merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda seluruh pelosok Indonesia.
Hal tersebut diakui Bupati Wakatobi, Haliana saat menyampaikan pidatonya dalam acara Musrembang tingkat Kabupaten Wakatobi, Senin (21/03/2022). Data yang dibeberkan Haliana merupakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wakatobi.
“Jadi, bisa kita memastikan bahwa data kemiskinan diambil pada 2021 di bulan Maret lalu. Data tersebut merupakan imbas Covid-19,” tuturnya.
Meski terjadi kenaikan angka kemiskinan, Haliana patut berbangga. Pasalnya, dalam masa jabatannya yang masih terbilang singkat, mampu menaikkan indeks pertumbuhan ekonomi.
Untuk pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan dari 0,76 persen menjadi 4,02 persen. Angka tersebut cukup signifikan. Sementara, Gini Rasio yang menggambarkan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, turun dari 0,336 persen menjadi 0,335 persen. Atau semakin mendekati anggka 0 persen.
“Jika Gini Rasio mendekati angka 0, itu berarti bahwa pemerataan pendapatan kesejahteraan semakin baik. Alhamdulillah, Wakatobi semakin besar bergerak menuju 0 dari 0,336 persen menjadi 0,335, persen,” ujarnya.
Untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita, naik dari Rp9.240.000 menjadi Rp9.280.000. Sementara, angka pengangguran juga mengalami penurunan. Dimana, tahun 2020 dari 4,18 persen turun menjadi 2,3 persen di tahun 2021.
Disamping itu, pasangan Ilmiati Daud itu menjelaskan, kondisi makro ekonomi Kabupaten Wakatobi di tahun 2021 berdasarkan data BPS, menunjukkan perbaikan yang patut di syukuri. Misalnya, naikkanya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Wakatobi yang naik dari angka 69,48 persen menjadi 69,87 persen.
“Meski Covid-19 dan implikasinya pada sosial ekonomi dan keuangan, namun berkat kebijakan dan kinerja kita bersama, kondisi makro ekonomi Wakatobi tahun 2021 mengalami perbaikan,” tutupnya.
Penulis : Arjuno
Editor : Hariman