Jumat, November 22, 2024

Dinas Pemberdayaan Perempuan Sultra Sosialisasi Layanan Peningkatan Kualitas Keluarga

SATULIS.COM, KENDARI Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan KB (P3APPKB) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Pelaksanaan Kualitas Keluarga dan Standarisasi PPLKK di Hotel Zahra Syariah Kendari, Selasa (31 Mei 2022).

Sosialisasi itu bertema “Kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Pelaksanaan Kebijakan Kualitas Keluarga dan Standarisasi Lembaga Penyediaan Layanan Peningkatan Kualitas Keluarga dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender dan Hak Anak di Provinsi Sulawesi Tenggara”.

Hadir pada kesemptan tersebut Asisten Deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Priyadi Santosa.

Dalam sambutannya, Kadis P3APPKB Andi Tenri Rawe Silondae menyampaikan mengenai peran keluarga dalam isu pembangunan nasional. Ketahanan keluarga adalah bagian dari ketahanan bangsa.

Keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang memainkan peran besar dalam pembangunan manusia dan bangsa Indonesia, juga berperan penting dalam menghasilkan SDM yang berkualitas.

Menurutnya, masalah sosial yang terjadi sekarang ini, banyak berawal dari kegagalan/ketidakberfungsian keluarga sehingga menimbulkan berbagai dampak sosial, ekonomi, dan sebagainya.

Di samping itu juga banyak perceraian yang disebabkan oleh faktor ekonomi terutama di masa pandemi ini.

Selain itu, usia perkawinan yang terlalu muda juga menyebabkan ketidaksiapan dalam menghadapi kehidupan rumah tangga, yang kemudian menimbulkan permasalahan di dalam keluarga antara lain, kekerasan terhadap perempuan dan anak, seks bebas dan lain-lain.

Mengenai persoalan gender dalam keluarga, kata Kadis P3APPKB,  seringkali disebabkan oleh konstruksi sosial dan kultural yang dipahami dan dianut oleh masyarakat yang tidak didasarkan pada asas kesetaraan gender.

Secara umum, kesenjangan gender dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).

IPG adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terpilih berdasarkan jenis kelamin. Indikator IPM adalah terdiri atas Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), Angka Harapan Lama Sekolah (HLS), Angka Harapan Hidup (AHH) dan perkiraan pendapatan.

Baca Juga :  Waspada Bencana, Yudhianto Mahardika Sosialisasikan Perda Penanggulangan Bencana

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Tahun 2020, IPG Sultra 90.68, IPM 71.66, RLS 9,13.

Sedangkan AHH Sultra Tahun 2021 untuk Laki-laki sebesar 69.35 dan Perempuan 73,37. Pada tahun 2020, rata-rata Indeks Kualitas Keluarga (IKK) di Indonesia 68,13. Nilai IKK tertinggi yaitu Provinsi Bali dengan nilai 72,39.

Provinsi Sulawesi Tenggara berada di bawah rata-rata nasional dan urutan lima besar terendah se-Indonesia dengan Nilai 65,45.

Meskipun demikian, pada tahun 2020 dan 2021, Pemprov Sultra meraih penghargaan Anugrah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Pratama.

Penghargaan ini sebagai bentuk komitmen pelaksanaan pengarustamaan gender di Provinsi Sulawesi Tenggara dan penghargaan kota layak anak di Kabupaten Kolaka dan Kota Kendari.

Selain itu, melalui Dinas Bina Marga Sulawesi Tenggara menerima penghargaan Gender, Inklusi Disabilitas dan Sosial Tahun 2022.

“Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini dapat menjadi motivasi dalam meningkatkan kualitas keluarga sehingga mampu bergerak bersama dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga Indonesia khususnya di Sulawesi Tenggara,” terangnya. (Adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles