SATULIS.COM, BUTON – Pemerintah Kabupaten Buton kembali menggelar Rembuk Stunting aksi III (Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2022) di Aula Kantor Bupati Buton, Kompleks Perkantoran Takawa, Senin 22 Agustus 2022.
Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut pelaksanaan konvergensi Intervensi Penurunan Stunting dimana yang lalu telah dilakukan aksi II.
Bupati Buton yang di wakili Asisten Administrasi Umum Sekda Buton, Drs Muhidin Mahmud mengatakan Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.
Pada tahun 2045 yang akan datang kata Asisten III,anak anak kita saat ini yang usia dini akan memasuki usia produktif. Kalau kita perhatian terhadap tidak mempersiapkan permasalahan stunting, bagaimana mungkin kita dapat mewujudkan Visi Indonesia Emas di Tahun 2045.
“Untuk itu saya meminta kepada seluruh stakeholder yang terkait penangan Stunting di Kabupaten Buton agar serius dalam penanganan Program Stunting,” kata Asisten III.
Asisten III lebih lanjut dikatakan dalam menyongsong 100 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, ini menjadi pertaruhan besar bagi kita semua bukan hanya Pemerintah Pusat akan tetapi kita sebagai Pemeritah Daerah berperan dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara yang utuh. Untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia yang unggul.
Mantan Sekwan DPRD Buton ini berharap program kegiatan yang direncanakan baik melalui intervensi Spesifik maupun Intervensi Sensitif dapat tepat sasaran terutama pada sasaran 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
“Melalui Tim Percepatan dan Penanganan Stunting Terintegrasi agar memperhatikan 8 Tahapan rencana Aksi yang telah ditentukan oleh Pemerintah pusat. Pelaksanaan Rembuk Stunting hari ini merupakan Tahapan ke tiga dari Delapan Rencana Aksi yang ditentukan,” tutup Asisten III. (Adm)