SATULIS.COM WAKATOBI – Camat Togo Binongko, Saaluddin, mengungkapkan tiga hal yang dirindukan masyarakat se-pulau Binongko pada saat musrembang tingkat kecamatan Binongko, yakni pelayanan listrik 24 jam, akses jalan dan pelabuhan.
Di jelaskan Saaluddin, bahwa sejak Indonesia merdeka bahkan sampai Wakatobi mekar pada tahun 2003 masyarakat se-pulau Binongko belum pernah menikmati indahnya dan nikmatnya penerangan lampu PLN di siang hari, sementara masyarakat sangat membutuhkan hal tersebut.
“Kami sangat merindukan PLN bisa menyala 24 jam Alhamdulillah pada tanggal 9 yang lalu kami di panggil untuk menyaksikan penandatanganan Perjanjian kerjasama Operasi ( PKS) listrik 24 jam di pulau Kaledupa antara Pemda Wakatobi dengan PT PLN perwakilan Sulawesi Selatan, tenggara, barat ( Sulselrabar), Kami dengar langsung pemaparan beliau bahwa insa Allah kalau tidak ada halangan di tahun ini kita bisa menikmati listrik 24 jam,” ungkapnya.
Dikatakan, masyarakat Binongko bahwasanya juga sangat mengbutuhkan perbaikan akses jalan. Pasalnya jika ada masyarakat yang sakit di ujung Haka mengbutuhkan perjuangan untuk bisa sampai ke puskesmas.
“Masyarakat yang diujung Haka kalau ada yang sakit ataupun ingin melahirkan itu, sangat pekerjaan ekstra. Harus di lapisi kaisarnya (motor Viar tiga roda) dengan bantal atau pun kasur yang berlapis – lapis oleh karena kondisi jalan kami yang sangat memprihatikan,” ungkapnya.
“Saya yakin seluruh rombongan yang datang ke kecamatan Toga Binongko sudah melihat kondisi daerah kami hari ini, kami sangat menginginkan untuk di berikan bantuan dan perhatian ekstra untuk Togo Binongko agar daerah kami bisa sama dengan daerah lain,” lanjutnya.
Disamping kedua hal tersebut, Camat Togo Binongko berharap adanya pelabuhan bongkar muat. Mengingat meski tol laut telah masuk Binongko, tetapi dengan tidak adanya jembatan bongkar muat di wilayah pulau binongko maka tol laut jauh dari bibir pantai sehingga masyarakat kesulitan muatan hasil industri parang yang harus di muat.
“Untuk membawa muatan parang sebagai hasil industri masyarakat kami sudah banyak yang jatuh ke laut akibat di pindahkan dari speed ke kapal dengan menggunakan tangga monyet. Kadang satu dua ikat jatuh Kelautan dan harapan untung pupuslah sudah,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Wakatobi H Haliana SE, menegaskna bahwa kalau persolan PLN menyala 24 jam sudah ada langkah maju setelah pada tahun 2021 Pemda dan PLN telah teken MoU dan telah menjejaki skema BBM di sediakan oleh Pemda yang menghibahkan ke PLN rupanya ini sangat rumit, rawan masalah.
Sehingga merubah skema baru dimana PLN meminta Pemda untuk mensuport ketersediaan tenaga pembangkit karena pada perinsinya ketika listrik sudah menyala 24 jam maka tidak bisa lagi menggunakan mesin yang sekarang ini .
“Alhamdulillah berdasarkan hitung- hitungan PLN untuk Binongko butuh dua mesin lagi dengan ke kuatan 500 KWH, di Kaledupa butuh tiga artinya kita butuh limah buah mesin, dan tahun ini telah kita anggarkan Rp 21 milyar dengan harapan kita beli empat mesin dulu,” tuturnya.
Sementara itu Jalan untuk tahun, lanjutnya, di tahun 2023 ini untuk pulau binongko akan dilakukan di kerjakan jalan hotmixs dari popaliya sampai Haka agar masyarakat yang ada di Oihu dan waloindi di tambah jalan menuju pantai Yoro sampai jalan tembus.
Di kesempatan itu juga Haliana, menyampaikan untuk jalan lingkar Wali Haka akan dilakukan perbaikan walaupun belum teraspal dengan anggaran kurang lebih Rp 3 milyar.
“Untuk tahun ini selain listrik, total anggaran untuk Binongko tahun ini sebanyak 48 milyar lebih tahu. Lalu 70 dan tahun ini 48 milyar dan saya yakin selama Wakatobi ini ada ini dalam 2 tahun ini adalah porsi anggaran yang sangat besar karena dulu-dulu lebih besar anggaran kecamatan di banding anggaran masuk,” jelasnya. (Adm)
Penulis: Arjuno